Mungkinkah Paspampres Kecolongan Saat Kawal Presiden ?
Kata "kecolongan" terkait dengan Paspampres di mesin pencarian banyak kita jumpai. Seperti misalnya berita tentang Paspampres kecolongan saat seorang wanita menerobos lalu memeluk Presiden Jokowi. Ada juga Paspampres kecolongan karena seorang wanita menerobos konvoi lalu memasukkan tangannya di jendela mobil Jokowi. Dan masih banyak lagi kata kecolongan terkait dengan Paspampres.
Berita Paspampres kecolongan yang baru-baru ini ketika Jokowi didatangi seorang pria berbatik coklat saat tengah memberikan keterangan pers di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa, 14 Mei 2024. Pria tersebut tampak memiliki potongan rambut cepak. "Gaji saya Pak ditahan Pak oleh negara, sudah 6 tahun Pak!" teriak pria berbatik coklat tersebut di dekat Presiden.
Dalam video terlihat pria tersebut muncul dari belakang barisan Presiden Jokowi bersama beberapa menteri dan kepala daerah. Kedatangan pria tersebut langsung membuat seorang Paspampres bertindak cepat dengan mendorongnya.Pria itu terus berteriak meskipun paspampres dan pihak terkait langsung mengamankan pria tersebut.
Istilah "kecolongan" dalam beberapa judul pemberitaan media massa apakah sesuatu yang esensial atau hanya sekedar penarik pembaca saja. Yang pasti korps yang memiliki semboyan "Setia Waspada" itu setiap saat selalu melakukan evaluasi dan koordinasi untuk memperbaiki kinerjanya sebagai pengamanan VVIP.
Setiap Presiden dan Wakil Presiden memiliki gaya kepemimpinan masing-masing. Sehingga Paspampres selalu menyesuaikan sistem operasionalnya supaya sinkron dengan gaya tersebut. Namun begitu, masyarakat juga perlu disadarkan bahwa ancaman terhadap Presiden dan Wakil Presiden semakin kompleks. Paspampres juga memiliki tugas untuk menjaga kewibawaan kepala negara dari berbagai modus yang bisa merendahkan martabatnya.
Eksistensi Paspampres perlu menyesuaikan diri dengan gaya kepemimpinan Presiden, namun tidak mengurangi standar operasional pengamanan Very Very Important Person (VVIP). Postur Paspampres pada saat ini sudah sesuai dengan tuntutan zaman. Organisasi pengawal presiden telah mengalami transformasi dan perubahan nama sejak didirikan pasca kemerdekaan bangsa Indonesia. Saat Presiden RI pertama Soekarno menjalankan tugasnya, organisasi tersebut bernama Detasemen Kawal Pribadi (DKP) yang dipimpin oleh Komisaris Besar Polisi Mangil Martowidjojo.
Berdasarkan Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/5/I/2010 tanggal 20 Januari 2010, organisasi Paspampres telah disempurnakan dengan struktur yang semakin besar dan tangguh. Meliputi unsur pimpinan, yakni Komandan dan Wakil Komandan. Dan unsur pelaksana yang terdiri dari; Grup A, berkekuatan 4 Detasemen, yang bertugas melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap Presiden RI beserta keluarganya. Grup B, berkekuatan 4 Detasemen, melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap Wakil Presiden RI beserta keluarganya.Grup C, bertugas melatih dan membina kemampuan personel Paspampres TNI, serta 1 Detasemen latihan bertugas melatih dan membina kemampuan personel Paspampres. Grup D, berkekuatan 2 Detasemen melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap mantan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya. Selain itu juga dilengkapi dengan skuadron kavaleri panser dan detasemen musik.