Aku kembali ke Bandung, kepada cintaku yang sesungguhnya (Bung Karno).
Kalimat diatas adalah testamen Presiden pertama RI, Soekarno yang terpajang di Balai Kota Bandung. Testamen tersebut mengandung spirit yang sangat visioner terhadap pengembangan sebuah kota.Â
Makna kegandrungan Bung Karno terhadap Bandung pada saat ini perlu diwujudkan dengan menumbuhkan Bandung sebagai kota yang cantik, ramah sosial, teknopolis yang mandiri, lestari alamnya dan berkelanjutan.
Publik berharap eksistensi kota mandiri benar-benar terwujud secara inklusif dan tidak hanya bagus sebatas iklan di media.Â
Persepsi publik terhadap hunian kota mandiri yang memperlebar jurang sosial dan menimbulkan gentrifikasi perlu dijawab oleh pengembang dengan aksi sosial dan lingkungan hidup yang lestari dan berkelanjutan.
Infrastruktur di kota mandiri semestinya tidak tertutup bagi rakyat luas. Harga rumah mesti terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.Â
Kasus kota mandiri yang sangat merugikan masyarakat, seperti contohnya Meikarta jangan terjadi lagi.
Rencana menjadikan Bandung menjadi kota teknopolis sejak awal juga mendapat dukungan penuh dari Presiden Joko Widodo. Kota teknopolis merupakan kawasan industri berbasis teknologi canggih yang mengedepankan riset dan kegiatan inovasi. Sudah lama ada rencana menjadikan Kota Bandung menjadi semacam silicon valley di Amerika Serikat. Sejak rezim orde baru hal itu sudah mengemuka.
Kawasan Gedebage dipilih menjadi menjadi salah satu ikon teknopolis. Diharapkan di kawasan itu perusahaan raksasa dunia seperti Google, Cisco, Samsung dan lain-lain bersedia membangun pusat inovasi dan tempat pengembangan usahanya.