Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membasuh Kaki dan Merebut Hati Kaum Marhaen, Melarung Jokowi

10 Januari 2024   09:50 Diperbarui: 10 Januari 2024   10:02 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi basis masa PDI Perjuangan ( sumber : Joglosemar.com ) 

Perayaan HUT PDIP ke-51 tahun ini mengusung tema "Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang". Tema itu dijadikan sebagai bentuk semangat atau spirit dari PDIP sebagai partai dari rakyat. Tema tersebut untuk mengenang tradisi perlawanan terhadap pemerintah otoriter Orde Baru (Orba) yang memiliki rekam jejak panjang sebelum kemerdekaan Indonesia.

Penulis berdiskusi dengan Jacob Nuwa Wea terkait perburuhan ( dokumen pribadi ) 
Penulis berdiskusi dengan Jacob Nuwa Wea terkait perburuhan ( dokumen pribadi ) 

Tokoh Buruh Marhaen

Setiap memperingati HUT PDI Perjuangan saya selalu terkenang kawan-kawan PDI Perjuangan yang telah berjuang membela kaum Marhaen terutama dari segmen buruh. Mereka itu antara lain Jacob Nuwa Wea, Jacobus Mayong Padang dan lain-lain.

Teristimewa dengan almarhum Jacob Nuwa Wea, sosok yang luar biasa. Tokoh buruh Marhaen yang telah sukses melahirkan UU Ketenagakerjaan. Sayang sekali UU itu "dipreteli" dan dirusak oleh omnibus law UU Cipta Kerja yang dibuat oleh rezim Jokowi.

Sering kali penulis berdiskusi dengan Jacob Nuwa Wea. Dia sangat memahami ajaran Bung Karno yang memberikan penghargaan luar biasa kepada kaum buruh karena sebagai "pemanggul setia panji-panji revolusi sosial". Pada era sekarang ini kaum pekerja/buruh sangat relevan disebut sebagai kaum Marhaen.

Saat menjadi Menteri Tenaga Kerja langkah Jacob Nuwa Wea dalam menangani masalah perburuhan boleh dibilang Vivere Pericoloso. Dengan gagah berani dia menghadapi kapitalisme komprador dan pengusaha hitam yang sering berselisih dengan kaum buruh. Bung Jacob Nuwa Wea telah berusaha melakukan reinventing Marhaenisme . Reinventing dalam arti menggali kembali ajaran Bung karno yang kental dengan nilai-nilai yang memperjuangkan nasib wong cilik yang notabene adalah kaum Marhaen.

Dalam lintasan sejarah, betapa gigihnya Bung Karno membela kelas pekerja. Dalam buku Indonesia Menggugat, Bung Karno banyak memberikan semangat dan memompa militansi perjuangan kelas pekerja untuk terus melawan penindasan dan perbudakan. Bung Karno dalam buku itu juga banyak mengetengahkan hitungan ekonomi dan komparasi terkait dengan berbagai komoditas hasil bumi Indonesia yang dibawa keluar begitu saja oleh kaum kapitalis pada zaman itu. Ironisnya setelah 78 tahun Indonesia Merdeka, negeri ini belum bisa mewujudkan sistem pengupahan yang klop dengan visi para pendiri bangsa.

Kelas buruh atau proletar merupakan himpunan pekerja yang langsung bersentuhan dengan sistem kapitalisme. Ini relevan dengan apa yang dinyatakan oleh Bung Karno bahwa kaum proletar sebagai kelas adalah hasil langsung daripada kapitalisme dan imperialisme. Mereka adalah kenal dengan pabrik, kenal akan mesin, kenal akan listrik, kenal akan cara produksi kapitalisme.

PDI Perjuangan memiliki basis massa tradisional yang jiwa Soekarnoismenya sudah mendarah daging turun temurun. Meskipun Jokowi dan anaknya sudah berpaling dan secara tidak langsung sudah pindah ke partai lain, hal itu tidak membuat massa tradisional PDI Perjuangan khawatir. Basis massa yang tersebar di seluruh Indonesia tidak akan tergerus seperti yang digembar-gemborkan pengamat dan tukang survei bayaran. (TS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

5 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun