Transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan dan menetap di Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) atau Lokasi Permukiman Transmigrasi (LPT).
WPT adalah wilayah potensial yang ditetapkan sebagai pengembangan permukiman transmigrasi untuk mewujudkan pusat pertumbuhan wilayah yang baru sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).Â
Adapun LPT adalah lokasi potensial yang ditetapkan sebagai permukiman transmigrasi untuk mendukung pusat pertumbuhan wilayah yang sudah ada atau yang sedang berkembang sesuai dengan RTRW
Program transmigrasi pada saat ini perlu orientasi baru yang mampu mendukung agroindustri secara sistemik. Boleh dikata program transmigrasi akhir-akhir ini seperti kehilangan arah. Sehingga infrastruktur transmigrasi yang telah dibangun tidak optimal dan kurang tertib anggaran. Pentingnya revitalisasi program transmigrasi yang mencakup diversifikasi pola usaha transmigran yang berbasis inovasi mekanisasi pertanian.
Program transmigrasi berbasis inovasi mekanisasi pertanian merupakan jawaban untuk mengatasi masalah impor produk pangan seperti kedelai dan jagung. Mekanisasi juga menyangkut komoditas perkebunan dan dibidang peternakan terutama untuk pengolahan pakan ternak dan ikan.Â
Untuk komoditas hortikultura, mekanisasi mulai dari irigasi sampai dengan peralatan dan mesin pasca panen seperti mesin grader buah, penggoreng vakum, perajang dan pengering.
Inovasi mekanisasi pertanian juga menyangkut sistem irigasi suplemen untuk tanaman, yakni teknologi yang diperlukan sebagai pelengkap apabila curah hujan tidak mencukupi untuk mengkompensasikan kehilangan air tanaman yang disebabkan oleh evapotranspirasi. Irigasi suplemen bertujuan untuk memberikan air yang dibutuhkan tanaman pada waktu, volume dan interval yang tepat.
Perlu kebijakan nasional untuk mensinkronkan program transmigrasi dengan pengelolaan daerah perbatasan juga belum terwujud. Akibatnya penanganan daerah perbatasan masih lambat dan masih rawan terhadap berbagai persoalan. Masih terjadi duplikasi anggaran dan tumpang tindih program.
Perlu membenahi aplikasi Sistem Informasi Peta Terpadu Kawasan Transmigrasi (Sipukat) bisa membantu sinkronisasi. Pembangunan wilayah dan transmigrasi di era informasi digital ini diperlukan kemudahan akses data dan peta.Â
Teknologi informasi dan komunikasi bermanfaat untuk mendukung kelancaran mengelola data kawasan transmigrasi berbasis teknologi Geographic Information System.
Perbatasan belum dipandang sebagai sumber daya yang harus dikelola secara sistemik lewat program transmigrasi. Eksistensi Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) masih belum bersinergi secara baik dengan Kemendes PDTT.