Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Greget Debat Capres tentang Korupsi dan Republik Sukamiskin

12 Desember 2023   13:15 Diperbarui: 12 Desember 2023   13:15 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudut bangunan Lapas Koruptor Sukamiskin ( sumber Kemenkumham ) 

Publik menjuluki lapas diatas sebagai "Republik" Sukamiskin. Karena melihat sebagian besar koruptor yang dipenjara di sana adalah para cerdik pandai dari berbagai profesi semua ada, lengkap ibaratnya bisa untuk mendirikan sebuah republik. Betapa heboh Republik Sukamiskin jika Firli Bahuri nantinya kelakon menjadi warga binaan disitu.

Sudah lama Sukamiskin bergelimang dengan dosa dan praktik kotor tetapi pemerintah pusat terus menutup mata. Sering ditemukan warga binaan lapas menggunakan gadget, fasilitas tambahan dalam sel seperti AC, dispenser, televisi, kulkas di dalam penjara merupakan hal yang biasa. Bahkan banyak napi koruptor di Sukamiskin yang memiliki pelayan yang merupakan napi umum yang bisa disuruh apa saja.

Gelimang dusta dan praktik kotor di Lapas Sukamiskin sebenarnya justru disuburkan oleh pihak DPR khususnya Panitia Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) DPR yang pernah mengunjungi Sukamiskin.

Kondisi para narapidana korupsi di lapas Sukamiskin selama ini sangat nyaman. Kondisinya sangat berbeda dengan lapas umum lainnya, seperti contohnya lapas yang ada dalam satu kota yakni Banceuy. Antara Banceuy dan Sukamiskin sangat kontradiktif. Lapas Banceuy sering terjadi gejolak karena didera defisit anggaran dan para birokratnya acapkali lakukan pungli. Sementara lapas Sukamiskin tempat bersemayam para koruptor sepanjang hari penuh gelak tawa.

Para koruptor yang merusak negara dan menghisap darah rakyat begitu asyik dan sangat menikmati tinggal di Sukamiskin. Banyak napi koruptor dari lapas daerah lain dengan berbagai cara bermaksud pindah ke Sukamiskin. Penjara dengan arsitektur kuno peninggalan kolonial Belanda yang fantastis dengan udara yang sejuk dan semilir angin yang sangat membuai.

Atrium Sukamiskin merupakan balai pertemuan agung para napi dengan arsitektur yang memukau. Posisinya strategis terletak di tengah persimpangan blok. Kemegahan dan strategisnya Atrium Sukamiskin itu dijadikan nama majalah yang diterbitkan oleh napi.

Sebagian napi Sukamiskin memiliki asisten pribadi yang selalu siap melayani apa saja. Para asisten itu digaji sendiri oleh napi, dengan sigap dan cepat asisten menyajikan makanan dan minuman jika ada keluarga atau kawan yang berkunjung. Mamin yang disajikan sangat lezat dari restoran ternama. Para napi koruptor itu masing-masing pernah mendirikan saung atau gazebo pribadi yang artistik dengan material kayu dan bambu pilihan. Disini mereka bisa bercengkrama dan senda gurau setiap saat dengan keluarga atau kekasih gelapnya.

Menurut pengamatan jika malam tiba, mobil-mobil dengan kaca gelap keluar masuk lewat jalan kecil di sayap kiri penjara yang disamarkan. Tidak banyak yang tahu, betapa nikmat dan nyaman menjalani masa hukuman di lapas Sukamiskin. Terlihat wajah para koruptor itu lebih cerah dan sehat dibanding saat mereka masih di luar. Tidak terlihat beban berat pada wajahnya. Apapun kebutuhan hidupnya bisa terlayani layaknya di rumah sendiri. (TS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun