Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Greget Debat Capres tentang Korupsi dan Republik Sukamiskin

12 Desember 2023   13:15 Diperbarui: 12 Desember 2023   13:15 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudut bangunan Lapas Koruptor Sukamiskin ( sumber Kemenkumham ) 

Greget Debat Capres tentang Korupsi dan Republik Sukamiskin 

Debat capres cawapres pertama yang mengetengahkan pemberantasan korupsi salah satu isu yang akan diusung apakah masih memiliki greget ? Tak bisa dimungkiri kekecewaan publik terhadap pemberantasan korupsi di negeri ini meluas akibat sepak terjang dan kasus dugaan pemerasan oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang kini telah berstatus sebagai tersangka.

Publik semakin kecewa mendengar pengakuan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo terkait sikap Presiden Jokowi yang pernah marah dan menekan dirinya agar menghentikan sebuah kasus korupsi. Publik sangat percaya dengan pengakuan yang jujur dan tulus dari Agus Rahardjo.

Sebagai catatan Agus Rahardjo sangat getol membangun aplikasi JAGA. Merupakan aplikasi pencegahan korupsi yang mendorong transparansi penyelenggaraan pelayanan publik dan pengelolaan aset negara. JAGA melibatkan peran masyarakat guna memantau, mengusulkan perbaikan, dan melaporkan penyimpangan.

Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) tahun 2023 baru saja diperingati. Komitmen Presiden Jokowi terhadap pemberantasan korupsi dipertanyakan publik. Misi KPK telah gagal mengajak segenap pemangku kepentingan membangun kesadaran dan semangat perlawanan terhadap korupsi melalui pendekatan humanis dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk masyarakat.

Komitmen pemberantasan korupsi di negeri ini kini berada di titik nadir. Tuntutan rakyat agar pemberantasan korupsi di negeri ini bisa dilakukan secara cepat, menyeluruh, tuntas dan tanpa pandang bulu belum bisa terwujud.

Pemerintahan baru hasil Pemilu 2024 diharapkan mampu meneguhkan strategi dan implementasi konvensi anti korupsi. Perlu Strategi nasional yang efektif dalam memberantas korupsi. Beberapa strategi antara lain, strategi pencegahan, penindakan,pengembalian aset negara, kerjasama internasional dan strategi mekanisme pelaporan, yang selama ini masih belum efektif perlu ditingkatkan kinerjanya.

Langkah yang paling tepat untuk meneguhkan strategi dan implementasi anti korupsi tiada lain adalah dengan jalan penerapan teknologi anti korupsi seluas-luasnya. Hal ini sejalan dengan hasil konferensi PBB tentang anti korupsi atau Conference of States Parties to the United Nations Convention Against Corruption.

Republik Sukamiskin Penuh Kenyamanan

Beberapa kali saya mengunjungi Lapas Sukamiskin. Menurut hemat saya penjara bagi koruptor mesti dipindahkan ke lokasi terpencil yang panas dan gersang. Terlalu enak jika para koruptor dipenjara di gedung peninggalan sejarah yang lokasisnya ditempat yang nyaman. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Lapas Sukamiskin Bandung selama ini menjadi istana sekaligus tempat pelesiran yang asyik bagi para narapidana korupsi dan keluarganya. Ibaratnya koruptor itu menjalani hukumannya sehari-hari dalam bentuk tamasya. Itulah sebabnya banyak napi koruptor yang di penjara di tempat lain dengan berbagai cara ingin dipindahkan ke Lapas Sukamiskin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun