Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aksi Bela Palestina dan Urgensi Politik Olahraga Pendiri Bangsa

5 November 2023   10:33 Diperbarui: 5 November 2023   10:33 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat Politik Soekarno: Sepak Bola Sebagai Medium Perjuangan Bangsa (sumber : nationalgeographic.com)

Aksi Bela Palestina dan Urgensi Politik Olahraga Pendiri Bangsa

Jutaan orang mengikuti Aksi Bela Palestina yang dipusatkan di Monas pada 5 November 2023. Mereka melakukan doa bersama dan aksi unjuk rasa menentang kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel. Aksi Bela Palestina yang dibanjiri oleh massa juga terjadi di seluruh pelosok Indonesia.

Aksi sporadis Bela Palestina akan terus berlangsung karena penjajahan oleh Israel terhadap Palestina kian hari kian brutal dan sangat biadab. Aksi solidaritas rakyat untuk Bela Palestina akan menjalar ke semua bidang kehidupan bangsa. Termasuk bidang olahraga, ekonomi dan sosial budaya.

Rakyat Indonesia yang cinta kemerdekaan dan anti penjajahan di muka Bumi memiliki cara yang sangat tepat untuk melakukan aksi nyata antara lain dengan cara memboikot produk-produk yang terkait dengan Israel dan kaki tangannya. Boikot terhadap produk industri dan ekonomi yang terkait dengan penjajah daftarnya sudah banyak beredar di media sosial.

Perjuangan rakyat Indonesia dalam membela Palestina perlu juga digencarkan lewat event-event olahraga nasional maupun event dunia. Bendera dan atribut terkait Palestina perlu dihadirkan dalam event tersebut.

Alat Politik Soekarno: Sepak Bola Sebagai Medium Perjuangan Bangsa (sumber : nationalgeographic.com)
Alat Politik Soekarno: Sepak Bola Sebagai Medium Perjuangan Bangsa (sumber : nationalgeographic.com)

Bagi bangsa Indonesia, Olahraga dan politik negara merupakan persenyawaan yang tak terpisahkan. Sejarah membuktikan bahwa olahraga bukan semata untuk menciptakan pola hidup sehat dan mencapai prestasi. Lebih dari itu, olahraga adalah alat perjuangan politik dan sarana pemersatu bangsa. Sejarah menyatakan bahwa Hari Olahraga Nasional (Haornas ) di Indonesia memiliki latar belakang yakni penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) I yang digelar pada 9 September 1948 di Stadion Sriwedari, Solo, yang berlangsung di tengah revolusi kemerdekaan.

Para generasi muda saat ini perlu memahami sejarah bangsa. Bahwa Sang Proklamator Kemerdekaan RI yang juga sebagai Presiden RI pertama telah menggariskan bahwa kesehatan badan, keolahragaan, dan kesiapan fisik adalah salah satu bagian mutlak dari pembangunan bangsa (nation building).

Bagi Bung Karno, olahraga juga cara untuk menarasikan kekuatan bangsa. Karena itu, olahraga menjadi perhatian besar pada era pemerintahannya. Bukti keseriusan Bung Karno di bidang olahraga adalah dengan memunculkan ide berani dan luar biasa untuk menyelenggarakan event olahraga dunia setara dengan olimpiade, yaitu Games of the New Emerging Forces ( Ganefo), yang berarti Pesta Olahraga Negara-negara Berkembang.

Inisiatif besar Bung Karno tersebut tidak muncul begitu saja. Musababnya, Indonesia diberi sanksi oleh International Olympic Committee (IOC) tidak boleh mengikuti Olimpiade Tokyo pada 1964. Hal tersebut merupakan efek dari politik olahraga yang Indonesia berlakukan pada saat menjadi tuan rumah Asian Games 1962 di Jakarta. Kala itu, Indonesia secara tegas menolak keikutsertaan Israel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun