Daya Tarik Calon Ibu Negara, Antara Jackie, Fery Farhati dan Siti Atikoh
Strategi untuk mendekati pemilih muda dan pemilih yang tidak muda sebenarnya tidak ada bedanya. Mengincar pemilih muda tidak perlu pakai teori yang rumit. Tak perlu juga mengkotak-kotakan mereka dalam kategori gen Gen Z,Gen Y, Gen X. Kenapa demikian ? Karena kebanyakan pemilih itu mampu menggunakan nuraninya masing-masing untuk memilih capres 2024 dengan pertimbangan yang esensial. Yakni seperti kepribadian dan kelakuan nyata para capres selama hidupnya.
Keteladanan adalah faktor pertimbangan utama bagi pemilih muda dan tua untuk menentukan presiden pilihannya. Keteladanan yang paling penting adalah rekam jejak capres dalam membina rumah tangganya. Capres yang selama ini memiliki rekam jejak yang harmonis dengan istrinya dan mampu mendidik anak-anaknya dengan baik, itulah bentuk keteladanan utama bagi rakyat dalam memilih pemimpin.
Hati dan pikiran rakyat tentu tidak bisa menerima pemimpin yang rumah tangganya berantakan tidak karuan. Hal itu bukanlah pikiran subjektif saya, melainkan saya tarik kesimpulan lewat survei terbatas di lingkungan saya. Yang sampel atau respondennya adalah istri dan anak perempuan saya, isteri tetangga, istri teman kantor dan beberapa perempuan yang tercantum dalam akun sosmed saya.
Hampir semuanya menyatakan bahwa keharmonisan hubungan keluarga capres 2024 adalah faktor yang penting yang akan menjadi pertimbangan dasar untuk memilih. Bagaimana mungkin bisa mengurus negara dengan baik dan adil, jika tidak becus mengurus dan memimpin rumah tangganya. Apalagi sumpah setia perkawinan dengan istri dikhianati dan berakhir dengan perceraian. Kelakuan semacam itu sangat sulit diterima oleh pemilih yang mengedepankan hati nurani. Kecuali pemilih bayaran atau anggota parpol yang bersikap fanatisme buta.
Baru saja saya menerima kiriman buku bekas dari anak perempuan saya. Entah dari mana Nduk ( panggilan saya kepada anak perempuan saya ) mendapatkan buku lawas yang berjudul "Wanita Bernama JACKIE" karya penulis C.David Heymann. Buku itu mengisahkan kehebatan wanita yang waktu itu berstatus sebagai istri calon presiden Amerika Serikat yang sangat gigih dan punya kiat yang hebat saat kampanye pemilu. Akhirnya wanita itu menjadi Ibu Negara yang spektakuler dalam sejarah. Dia adalah Jacqueline Kennedy atau biasa dipanggil Jackie, istri Presiden Amerika JFK yang meninggal karena pembunuhan.
Jackie dan JFK adalah teladan kesetiaan. Keduanya gandrung akan perubahan politik untuk negaranya. Keduanya juga anti feodalisme politik dengan cara menabrak tradisi rezim lama. Saat itu dalam berbagai kampanye pemilu untuk memenangkan suaminya, Jackie tampil sebagai istri yang apa adanya dan berani jujur mengemukakan hal-hal terkait dengan dinamika rumah tangganya.
Saya Pun dibikin kaget dengan pendapat Nduk yang dipaparkan dalam beberapa paragraf dalam akun WA saya. Ternyata anak saya yang tergolong gen Y memiliki kewarasan yang luar biasa dalam melihat dinamika politik saat ini. Sungguh di luar dugaan saya.
Menurut Nduk, meskipun lembaga survei tidak pernah mengukur pengaruh elektabilitas dari para istri capres dan cawapres yang akan mengikuti kontestasi Pemilu 2024, tetapi publik utamanya kaum wanita menaruh perhatian yang cukup besar kepada para calon ibu negara. Kaum perempuan yang sangat menentukan kemenangan dalam pemilu 2024, diam-diam menaruh perhatian dan keingintahuan para istri Capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.