Penyelenggaraan pendidikan vokasional nonformal itu sebaiknya terkait dengan penyediaan lapangan kerja dengan prinsip link and match. Perlu merumuskan sistem pendidikan vokasional nonformal yang menekankan produktivitas dan kreativitas daerah. Sistem ini bisa terkait dengan program padat karya yang kini digalakkan.
Organisasi pendidikan nonformal di tingkat Kecamatan yang selama ini disebut Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM ) dan di tingkat Kabupaten/Kota yang disebut Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) sebaiknya dirombak agar sesuai dengan perkembangan zaman.
Frustrasi sosial tidak hanya dilampiaskan dengan cara menenggak miras. Frustrasi sosial juga bisa melahirkan pelaku teror. Kini aksi terorisme tidak hanya dipicu oleh ideologi radikal. Kondisi frustrasi sosial dan penderita penyakit kejiwaan merupakan pupuk yang subur bagi tumbuhnya teroris lone wolf atau teroris perorangan.
Seorang yang terkena frustrasi dan depresi sangat mudah dipengaruhi untuk melakukan perbuatan teror. Apalagi jika yang bersangkutan telah menemukan narasumber dari dunia maya untuk melakukan aksi destruktif.
Interaksi kehidupan masyarakat kini sudah mirip petasan sumbu pendek yang gampang meledak. Berbagai segmen masyarakat menjadi cepat pemarah, kehilangan pikiran jernih membutuhkan layanan psikiatrik yang lebih efektif. Keniscayaan, agenda penting bangsa adalah mencegah dan antisipasi ledakan frustrasi sosial. Apalagi ketegangan elit politik sedang terjadi. Merebaknya frustrasi tidak hanya terjadi pada individu semata, melainkan sudah menjadi cerminan masyarakat. (TS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H