Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Warung Krupuk Pecel: Nikmat dan Berjasa Memenuhi Gizi Masyarakat

25 September 2023   14:48 Diperbarui: 25 September 2023   15:02 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung krupuk pecel Bu Penik yang legendaris (dokpri Totok Siswantara)

Setelah selesai makan krupuk pecel selalu dilengkapi dengan minum rujak kambang yang menggunakan buah lokal. Rujak kambang terdiri dari beraneka buah lokal yang diparut kemudian dicampur dengan gula jawa atau gula aren, asem jawa dan ada juga yang dicampur sedikit cabe. Biasanya buah yang digunakan untuk membuat rujak kambang adalah ketimun, mangga, kedondong,bengkoang dan lainnya.

Menu krupuk pecel biasanya juga dilengkapi dengan aneka macam gorengan, seperti tahu goreng isi sayur, ote-ote, bakwan atau bala-bala, telur asin, temped an lain-lain. Agar lebih afdol biasanya krupuk pecel diletakkan dalam pincuk daun pisang warnanya khas.

Melihat komponen krupuk pecel diatas, terlihat bahwa betapa lengkapnya sayur mayur dan buah-buahan yang tentunya bisa memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama zat gizi mikro yang sangat penting untuk mencegah stunting dan penyakit lainnya seperti anemia, penyakit mata, darah tinggi, sariawan, dan penyakit lainnya.

Minuman Rujak Kambang yang menjadi pasangan krupuk pecel. (sumber cookpad.com)
Minuman Rujak Kambang yang menjadi pasangan krupuk pecel. (sumber cookpad.com)

Betapa besar jasa warung krupuk pecel untuk memenuhi gizi masyarakat dengan harga yang murah. Menu krupuk pecel juga mengatasi perilaku anak-anak yang sekarang ini tidak suka makan sayur mayur dan buah-buahan. Sehingga sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit dan kelainan organ tubuh.

Warung krupuk pecel merupakan entitas ekonomi kerakyatan yang mensyukuri anugerah Bumi Nusantara sebagai surga hortikultura, karena segala jenis sayur-sayuran dan buah-buahan bisa tumbuh subur. Sayangnya yang terjadi hingga saat ini masih banyak pekarangan rakyat yang dibiarkan kosong. Kenapa tidak digunakan sebagai tanaman kebun. Kenapa masih banyak masyarakat yang tidak merindukan surga hortikultura tumbuh lebat di sekitarnya untuk dikonsumsi sendiri sebagai pecel.

Sungguh ironis jika saat ini masih banyak masyarakat yang kurang peduli dengan surga diatas, padahal kasus kekurangan gizi mikro banyak terjadi di negeri ini. Budaya makan sayur terhadap anak usia dini sekarang ini sangat memprihatinkan. 

Pola makan anak-anak kita telah bergeser kearah makanan kemasan plastik yang miskin gizi dan kandungan zat-zat pembentuk tubuh yang sangat vital. Dampaknya, berbagai penyakit serius seperti leukemia, penyakit mata, dan lain-lainnya sekarang ini menduduki prosentase yang cukup tinggi.

Fakta juga telah menunjukkan bahwa kekurangan gizi mikro seperti yodium, zat besi, vitamin A dan lain-lain pada saat ini juga terus bertambah hampir merata di setiap provinsi termasuk di kota-kota besar. 

Di sisi yang lain, tanah air Indonesia merupakan surga sayur mayur dan buah-buahan yang sangat strategis untuk mengatasi berbagai problema diatas. Begitu juga dengan tradisi budaya kita yang memiliki kekayaan kuliner yang menyajikan berbagai aneka menu masakan sayur mayur.

Menurut ilmu kesehatan masyarakat, balita dan anak usia sekolah dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 gram per orang per hari dan bagi remaja dan orang dewasa sebanyak 400-600 gram per orang per hari. Sekitar dua-pertiga dari jumlah anjuran konsumsi tersebut adalah porsi sayur. Anjuran konsumsi sayuran lebih banyak daripada buah karena buah juga mengandung gula, ada yang sangat tinggi ada pula yang jumlahnya cukup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun