Istilah itu lagi trending
Tega nian saudaramu kau piting
rakyat Rempang yang nasibnya lagi kering
Piting oh piting,
Si lemah nasibnya seperti kuda lumping
Terpontang panting seperti gasing
Kau bela asing, kau suruh rakyat makan beling
Sudah itu pakai muring-muring
Piting oh piting,
Kau bilang itu rangkulan kepada si miskin
Padahal jurus kasar melingkar leher lalu dibanting
Kau jungkir balikkan arti piting
Piting oh piting,
Sumpah jabatmu hanya tuk mengabdi asing
Tanah Pertiwi anugrah Ilahi kau kapling-kapling
Katamu, keadilan sosial itu tak penting
Piting oh piting,
Kau bilang persatuan, namun maknanya terpelanting
Ibu Pertiwi kau bikin air matanya kering
Perahu retak bisa terguling
Piting oh piting
Keranjingan utang kok seperti nyuwun paring-paring
Gali lubang tutup lubang APBN nuasanya garing
Disana hutan disini gunung, semua terpanggang hingga kering
Kusudahi puisi garing
Yang penting aku senantiasa eling
Catatan :
Arti piting dalam KBBI Â : Â 1/pi*ting/ v, memiting/me*mi*ting/ v mengapit atau menjepit dengan kaki atau lengan: dengan cepat ia menubruk musuh itu lalu ~ batang lehernya;
Makna dari kata tempiling dalam Bahasa Jawa adalah : pukul, tinju.
Muring-muring berarti marah-marah.
Nyuwun paring-paring adalah kalimat yang lazim diucapkan pengemis dengan nada yang memelas.
Berdasarkan pengalaman penulis yang pernah hidup di pedesaan dengan masyarakat yang memakai bahasa Jawa yang kental, istilah piting itu berkonotasi tindak kekerasan. Piting juga merupakan jurus gelut ( perkelahian ) anak-anak yang berusaha menjepit batang leher lewat lingkaran kedua tangan lalu mengunci erat-erat dengan kekuatan siku hingga lawan gelut mengerang kesakitan. Piting juga berkonotasi sebagai ancaman terhadap pihak lain.
Penulis tidak bertanggung jawan kepada mahkamah Bahasa Jawa, jika akhir-akhir ini ada pihak yang menyatakan bahwa istilah piting berarti merangkul, memeluk dengan penuh sayang.