Â
Ya Lal Wathon Sungguh Menggetarkan
Lagu Ya Lal Wathon kini sering berkumandang. Di sosial media maupun di pertemuan ormas dan partai politik. Judul mars yang memiliki arti cinta tanah air itu bisa menggerakkan massa dan menjadikan suasana menjadi khidmat. Bahkan lagu itu bisa mempersatukan mazhab keagamaan yang selama ini tampak berseberangan dalam domain politik.
Ya Lal Wathon kini telah menjalin "Mahatma Persatuan" yang bermakna jiwa besar persatuan Indonesia. Temu bahagia antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang selama ini ada jarak, kini bisa berjabat erat disemangati roh lagu itu.
Selama ini biasa dinyanyikan warga nahdliyin. Lagu Ya Lal Wathon yang judul aslinya adalah Syubbanul Wathon adalah buah karya KH Wahab Hasbullah. Lagu itu sangat layak menjadi salah satu lagu nasional. KH Abdul Wahab Hasbullah adalah ulama pendiri dari Nahdatul Ulama (NU) yang berdiri pada 31 Januari 1926. Selain aktif dalam politik, Hasbullah juga turut mendirikan media massa atau surat kabar yaitu harian umum "Soeara Nahdlatul Oelama". KH Abdul Wahab Hasbullah juga membentuk Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air). Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya GP Ansor.
Indonesia memiliki lagu wajib nasional, yakni Indonesia Raya. Selain itu memiliki beberapa lagu nasional. Ya Lal Wathon perlu dijadikan lagu nasional karena memiliki latar belakang sejarah dan hingga saat ini bisa menggugah semangat bagi generasi saat ini.
Lagu nasional adalah lagu yang diciptakan dengan tujuan membangkitkan rasa nasionalisme, cinta negara, patriotik, dan semangat perjuangan. Pasalnya, memang beberapa lagu nasional diciptakan pada masa tertentu, misalnya saat masa perjuangan. Tujuan dari penciptaan lagu nasional adalah untuk mengapresiasi perjuangan pahlawan dan menumbuhkan rasa semangat perjuangan pada generasi muda.
Contoh lagu nasional di Indonesia diantaranya :
- Bagimu Negeri ciptaan Kusbini
- Rayuan Pulau Kelapa ciptaan Ismail Marzuki
- Bangun Pemudi Pemuda ciptaan Alfred Simanjuntak