Diantara kita tidak banyak yang tahu bagaimana kondisi aktual dari para masinis dan teknisi yang mengoperasikan KA setiap harinya. Masih sederet penderitaan menimpa masinis dan teknisi, dari masalah normatif seperti gaji yang pas-pasan dan terbatasnya fasilitas penunjang. Selain itu masih ada ancaman bahaya, seperti kasus kejahatan pelemparan batu terhadap masinis maupun penumpang.
Dalam job deskripsinya seorang masinis dalam melaksanakan tugasnya tentu saja berada di dalam satu sistem kerja PT KAI. Dalam sistem kerja tersebut masinis dihadapkan kepada beberapa beban kerja yang terdiri dari beban kerja eksternal, internal dan faktor-faktor yang sangat berpengaruh kepada kedua beban tersebut secara keseluruhan. Selama ini beban kerja masinis belum terukur secara konkrit dan proporsional. Hal ini terlihat dari jam kerja masinis yang sering molor dan belum ada insentif yang memadai selama bertugas.
Pembangunan Stasiun KA Komuter dan Usaha Logistik
Menurut katalog Badan Pusat Statistik (BPS) ada 1.255.771 orang penglaju atau komuter dari wilayah Bodetabek yang berkegiatan utama di DKI Jakarta. Dimana 70 persennya adalah penglaju laki-laki dan 30 persennya adalah perempuan. Sebagian besar penglaju tersebut berkegiatan utama bekerja (83 persen), sisanya adalah sekolah dan kursus (17 persen). Para penglaju juga lalu lalang di kota besar lainnya dan membutuhkan sistem transportasi yang layak dan murah.
Sistem transportasi massal untuk penglaju yang ideal adalah berbasis rel. Dalam hal ini adalah KA commuter line. Infrastruktur commuter line yang berupa stasiun perlu dikembangkan. Pentingnya totalitas usaha dan integrasi moda angkutan massal dengan kereta api untuk melayani para penglaju. Pengembangan infrastruktur stasiun KA untuk penglaju perlu disertai dengan kegiatan sistem logistik yang terintegrasi. Untuk hal tersebut PT KAI perlu bersinergi dengan PT Pos Indonesia ( Posindo ).
Saat ini, KAI Commuter memberikan layanan perjalanan commuter line Jabodetabek sebanyak 1.081 perjalanan tiap harinya dengan jam operasional mulai pukul 04.00-24.00 WIB. KAI Commuter juga mengoperasikan perjalanan commuter line feeder tambahan relasi Manggarai -- Angke/Kampung Bandan PP dan Manggarai -- Bekasi PP pada jam sibuk pagi dan sore sebanyak 31 perjalanan per hari dengan headway 15-30 menit.
Keniscayaan pembangunan stasiun KA komuter. Tak kurang dari Presiden Jokowi mengatakan, pengembangan Stasiun Manggarai sangat penting untuk dilakukan. Stasiun Manggarai merupakan salah satu stasiun dengan lalu lintas kereta api tersibuk di Indonesia, yang setiap harinya melayani pemberhentian KRL Commuter Line tujuan Jakarta Kota, Tanah Abang, dan Bekasi dengan jadwal dan penumpang yang sangat padat,
Presiden mengungkap sejumlah manfaat dengan dikembangkannya Stasiun Manggarai, diantaranya yaitu: meningkatkan frekuensi dan headway perjalanan kereta api, meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari Jakarta ke kota penyangga (Bodetabek) dan sebaliknya. Selain itu, akan menambah layanan kereta api bandara dari dan menuju Bandara Soekarno Hatta, dan mengintegrasikan berbagai moda transportasi umum lainnya.
Pemerintah mesti terus membangun dan mengembangkan infrastruktur perkeretaapian, terutama untuk menghubungkan antar wilayah yang padat penduduk, baik dengan KRL commuter line, MRT, LRT, Kereta Cepat, Kereta Bandara, sampai dengan pembangunan double track (jalur ganda).