Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Danau Toba dan Usaha Pelayaran Rakyat yang Butuh Perhatian

31 Agustus 2023   17:11 Diperbarui: 31 Agustus 2023   17:16 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini perusahaan pelayaran rakyat terpaksa mempertahankan operasionalnya secara asal-asalan dan hanya memenuhi ala kadarnya berbagai ketentuan regulasi yang ada.

Selain itu perusahaan pelayaran telah didera oleh biaya perawatan dan suku cadang. Akibatnya, mereka sering melakukan kanibalisme suku cadang permesinan dan konstruksi. Kanibalisme itulah yang menyebabkan performansi daya angkut kapal semakin buruk. Daya angkut kapal yang secara teknis disebut dengan istilah deadweight ton (DWT) semakin menurun.

Tak bisa dimungkiri, angkutan laut khususnya pelayaran rakyat merupakan katalisator pertumbuhan ekonomi di pelosok Nusantara, pengembangan wilayah dan integrator bangsa. Namun, kondisi riil menyatakan bahwa sebagian besar infrastruktur tersebut dalam kondisi keropos dimakan usia.

Usaha pelayaran rakyat yang beroperasi di Danau Toba ( dok  NINNA.id )
Usaha pelayaran rakyat yang beroperasi di Danau Toba ( dok  NINNA.id )

Pemerintah jangan hanya memperhatikan infrastruktur Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) pada selat yang padat seperti halnya Selat Sunda dan Selat Bali. Sedangkan operasional ASDP di selat atau pulau terpencil lainnya dalam kondisi yang rawan. Kondisi kapal yang beroperasi untuk penyeberangan antar pelabuhan banyak yang bermasalah. Apalagi cuaca ekstrem dan gelombang pasang semakin sering terjadi.

Saatnya pemerintah memberikan insentif permodalan dan keterampilan teknis kepada usaha pelayaran rakyat. Para praktisi pelayaran rakyat mesti disadarkan dan diberi pengetahuan yang baik lewat training terkait dengan regulasi dan masalah teknis. Juga memahami berbagai konvensi yang dikeluarkan oleh The United Nations Convention on the Law of the Sea ( UNCLOS ).Yakni regulasi International Maritime Organization (IMO) yang mengatur keamanan angkutan laut, pencegahan polusi serta persyaratan, pelatihan dan pendidikan awak kapal. (TS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun