Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Sosok Artikel Utama

Cak Imin dan Lampu Aladin yang Siap Digosok

30 Agustus 2023   19:12 Diperbarui: 1 September 2023   07:31 1764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kalkulasi politik kubu Prabowo, risiko hengkangnya PKB dari Koalisi Indonesia Maju diprediksi tidak akan berpengaruh signifikan dalam menarik dukungan massa yang berbasis NU saat Pemilu 2024 mendatang. Terutama di daerah pemilihan Jawa Timur. 

Faktor Erick Thohir yang kini lengket dengan Yenny Wahid dan Ketum PB NU diharapkan bisa menambal lubang akibat hengkangnya dukungan PKB. Benarkah kalkulasi politik sesederhana itu?

Ketum PKB Muhaimin Iskandar menerima keris pusaka dari Panglingsir Paiketan Puri-puri Sejebag Bali (Photo Chairul Amri /DetikBali ) 
Ketum PKB Muhaimin Iskandar menerima keris pusaka dari Panglingsir Paiketan Puri-puri Sejebag Bali (Photo Chairul Amri /DetikBali ) 

Menyikapi situasi kursi pelaminan Cak Imin yang tidak menentu dan cenderung diserobot oleh pihak lain, kalangan internal PKB nampaknya sudah gerah namun tetap menahan kesabaran. 

Banyak pihak yang belum tahu bahwa Cak Imin sebenarnya memiliki semacam Lampu Aladin yang siap digosok agar keluar "Jin" yang siap menuruti perintahnya untuk membuat kejutan.

Sayangnya kesempataan menggosok lampu Aladin tinggal satu kali, dan satu permintaan saja.Kalkulasi politik Prabowo bisa saja salah, karena pada saat ini kondisi internal PKB hingga ke ranting-ranting sangat solid dan bertambah militan akibat mempermainkan kursi pelaminan Cak Imin. 

Tak bisa dimungkiri bahwa mesin politik PKB sangat solid dan semakin efektif hingga tingkat ranting. Dan ketika Cak Imin menggosok Lampu Aladin, maka kejutan besar akan terjadi, konstelasi politik akan berubah dan tukang survei akan sesat jika tidak memperbarui hasil elektabilitas pasca Cak Imin menggosok Lampu Aladin.

Terkait dengan sikap politik kaum Nahdliyin menghadapi pemilu tiba-tiba saya teringat kepada sahabat karib saya bernama Agus Salim, sahabat saya sejak remaja, seorang santri NU tulen dari Desa Begadung, Kabupaten Nganjuk. 

"Lim, apa yang paling kamu kangenin (rindukan) jika NU menghadapi Pemilu ?," sergap saya. Seperti karakter santri NU lainnya, dia enggan menjawab, bisa jadi pertanyaan saya itu kurang relevan dengan kondisi batinnya. Lalu saya tegaskan lagi pertanyaan yang sama, baru menjawab, bahwa yang dia rindukan adalah kejenakaannya. 

Bukan karena sahabat saya itu termasuk NU garis lucu, tetapi menurutnya sikap kejenakaan NU itu adalah kearifan lokal yang selama ini mampu membasahi jiwa-jiwa yang kekeringan.

Kalau yang ditunggu sahabat saya dan kaum nahdliyin adalah kejenakaan, tentunya ini adalah ikon dari Cak Imin. Apalagi cak Imin memiliki pabrik humor yang sangat produktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun