Kadiv Humas Polda Papua Kombes Wachyono dalam wawancara pers di Jayapura (Sabtu 27/8/2011) menyatakan antara lain, Polda Papua siap mengamankan situasi di Papua pada perayaan Idul Fitri dengan menggelar Operasi Ketupat di sepuluh Polres yang ada di Papua, yaitu di Jayapura (Polres dan Polresta), Manokwari, Sorong, Sorong Selatan, Keerom, Fakfak, Kaimana, Wamena dan Merauke.
Dari pernyataan tersebut, yang saya tidak lihat adalah pernyataan ada atau tidaknya pelibatan organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Papua dalam pengamanan Idul Fitri.Padahal, pelibatan organisasi kemasyarakatan oleh kepolisian dalam pengamanan situasi saat berlangsungnya hari besar keagamaan sangat penting.
Sebagai contoh adalah pengamanan Hari Natal di kota-kota besar di Jawa yang didukung oleh Ormas seperti Banser yang merupakan onderbow Nahdlatul Ulama. Untuk Papua, tidak ada salahnya jika Polda Papua maupun Polres-Polres di bawahnya bekerjasama dengan Petapa (Pembela Tanah Papua), para pemuda dewan-dewa gereja di Papua dan Ormas lainnya meskipun mungkin berbeda agama. Karena bagaimanapun juga, setiap agama selalu mengajarkan kebaikan dan setiap umat beragama tentunya tidak akan berbuat kekerasan terhadap umat agama lain.Bahkan terhadap gerakan separatis pun, para pemeluk agama apapun sepakat menentangnya dan tidak mau jika dikatakan mendukung separatis.
Inilah bukti bahwa aparat polisi di Papua perlu melibatkan dewan-dewan gereja dan Ormas lainnya untuk mengamankan situasi pada rangkaian hari raya Idul Fitri.
Semoga di hari yang fitri ini, Papua tetap aman dan damai. Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1432 H Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H