Mohon tunggu...
Totok Rahayu
Totok Rahayu Mohon Tunggu... -

Katakanlah yang benar itu benar dan yang salah itu salah.

Selanjutnya

Tutup

Politik

'Tumbal' di Papua untuk Siapa ?

30 Mei 2012   02:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:37 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13383455111185922246

[caption id="attachment_184467" align="aligncenter" width="380" caption="Ilustrasi"][/caption]

Pasukan PBB Datanglah ! Kira-kira itulah mantra yang sedang diucapkan di dalam hati masing-masing para pendukung kelompok pemberontak separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Sebuah mantra klasik yang diucapkan sambil diiringi ritual bakar mesiu peluru dan menembaki aparat keamanan negara Indonesia. Dengan ritual itu, mereka mengharapkan agar aparat TNI dan Polri membabi buta mencari pelaku penembakan. Jika aparat sudah menjadi ‘babi buta’, yang menjadi korban adalah warga masyarakat sipil biasa yang tidak tahu apa-apa. Jika sudah jatuh korban di kalangan warga masyarakat sipil, maka pendukung separatis OPM mempersembahkan tumbal warga masyarakat sipil itu sambil membaca mantera :

Pasukan PBB… Datanglah !!!!”

“Pasukan PBB… Masuklah ke Papua”

“Di sini ada tumbal untukmu !”

Itulah sedikit analisa “goblok-goblok”–an menyikapi meningkatnya gangguan kelompok pemberontak separatis OPM di Papua menjelang HUT-nya ke-41 yang jatuh pada tanggal 1 Juli 2012 nanti.

Sepertinya Tentara OPM akhir-akhir ini sengaja memancing TNI-Polri di Papua agar melakukan pelanggaran HAM, dan kelak akan dijadikan senjata untuk memohon kepada PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) agar menempatkan pasukan keamanannya di Papua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun