Mohon tunggu...
Totok Rahayu
Totok Rahayu Mohon Tunggu... -

Katakanlah yang benar itu benar dan yang salah itu salah.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mantera Memanggil Pasukan PBB

24 Juli 2011   11:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:25 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_121291" align="aligncenter" width="839" caption="Ilustrasi"][/caption]

Kira-kira itulah mantra yang sedang diucapkan di dalam hati masing-masing para pendukung kelompok pemberontak separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Sebuah mantra klasik yang diucapkan sambil diiringi ritual bakar mesiu peluru dan menembaki aparat keamanan negara Indonesia. Dengan ritual itu, mereka mengharapkan agar aparat TNI dan Polri membabi buta mencari pelaku penembakan. Jika aparat sudah menjadi ‘babi buta’, yang menjadi korban adalah warga masyarakat sipil biasa yang tidak tahu apa-apa.Jika sudah jatuh korban di kalangan warga masyarakat sipil, maka pendukung separatis OPM mempersembahkan tumbal warga masyarakat sipil itu sambil membaca mantera, “Pasukan PBB… Datanglah !!!!”

Itulah sedikit analisa ‘goblok-goblok’ – an menyikapi meningkatnya gangguan kelompok pemberontak separatis OPM di Papua menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) International Lawyers for West Papua (ILWP) di London tanggal 2 Agustus 2011.

Sepertinya Tentara OPM akhir-akhir ini sengaja memancing TNI-Polri di Papua agar melakukan pelanggaran HAM, dan kelak akan dijadikan senjata untuk memohon kepada PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) agar menempatkan pasukan keamanan-nya di Papua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun