Awal tahun 1985 saya dari Jakarta mendapat tugas bekerja di Kanwil Departemen Transmigrasi Propinsi Timor Timur untuk membantu kelancaran Proyek Pemukinan Transmigrasi yang berlokasi di Kab. Kovalima, Ambeno, Ainaro, Maliana, Liquisa, Manatuto dan Baucau. Hidup di daerah terpencil dan terbelakang serta penuh konflik yang saya alami pada waktu itu mungkin juga dirasakan oleh teman-teman saya Tenaga Guru, PNS, TNI dan Polri, Pegawai Swasta, juga para transmigran yang berasal dari Propinsi DIY, Jateng, Jatim, Bali, DKI, dan warga asli Timor Timur.
Pasca referendum Propinsi Timor Timur, saya dan sebagian teman–teman ditugaskan di Kandep Transmigrasi dan PPH Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Dengan dilikuidasinya beberapa Departemen termasuk Departemen Transmigrasi & PPH dan bersamaan dengan bergulirnya Undang-Undang Otonomi Daerah, saya memutuskan untuk alih fungsi menjadi PNS Guru di SMK Negeri 1 Bulakamba dengan satu keyakinan bahwa seseorang akan bahagia bila bekerja dan berusaha mencintai profesinya dimanapun tempatnya mengabdi.
Pengalamanku sejak tahun 2000 menjadi guru, bagiku adalah suatu bentuk KEPEDULIAN seorang Pendidik sebagai tugas yang mulia untuk membantu peserta didik menemukan dan menjadi dirinya sendiri, dan menyadarkan orang bahwa mereka memiliki segudang potensi untuk meraih keberhasilan.
Menjadi guru ternyata dituntut untuk terus BERKREASI, menjadi ahli pembelajaran yang bertanggung jawab dimasa kini berarti harus terus mengasah kreativitas untuk selalu berinovasi yang lebih baik walaupun terhadang banyak rintangan.
Memang mengikuti perubahan kurikulum untuk suatu keberhasilan tidak akan pernah dicapai oleh siapapun sebagai guru bila tidak memiliki KEBERANIAN untuk mencoba hal yang baru. Berani menjalankan perubahan dalam sistem pembelajaran bukan berarti bersifat arogan, melainkan bersedia mencoba hal baru untuk mencapai keberhasilan yang lebih baik.
Setelah menjadi guru, banyak hal yang saya dapatkan dan sangat membahagiakan. Setiap hari saya selalu mendapatkan salam dan hormat dari murid-muridku yang sebelumnya tidak pernah saya dapatkan. Setiap hari saya bisa tersenyum lebar bahagia karena keunikan dan kelucuan murid-muridku yang kadang-kadang membuatku senang dan sesekali jengkel juga. Rasa bangga apabila mendapat kabar atau dikunjungi oleh alumni yang sudah sukses. Kebahagiaan lain setelah menjadi guru, anak-anakku menjadi lebih giat belajar dan alhamdulillah anak-anakku semua pintar dan berprestasi, dan mudah-mudahan menjadi anak yang soleh dan solehah, berguna bagi bangsa dan negara. Ini adalah suatu berkah anugerah Illahi yang harus kami syukuri…..
Tulisan ini adalah tugas Diklat Online PPPPTK Matematika
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H