Mohon tunggu...
Toto Karyanto
Toto Karyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bukan yang banyak pasti baik, tapi yang baik pastilah yang banyak.

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Jadi Jawara Saat Dipecundangi

5 November 2019   11:10 Diperbarui: 5 November 2019   11:16 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tulisan di bagian belakang kaos Tim Gabsi Temanggung. Dokpri

Selain itu, kejuaraan yang berhadiah total 15 juta rupiah plus aneka doorprize, juga dihadiri oleh 21 pasangan taruna pada Kelompok Umur (KU) 16 dari berbagai kabupaten kota di kedua provinsi tadi. Yang menarik adalah kehadiran 14 pasangan minibridge (KU 12) dari 5 Kabupaten. Yaitu Kebumen (2), Banyumas (4), Brebes (2) serta tuan rumah Temanggung (4).

Hal ini membuktikan komitmen penyelenggara (Gabtema, Gabungan Bridge Temanggung) terhadap penyediaan ajang kompetisi bagi tingkat pemula dan remaja yang menjadi ajang unjuk prestasi setelah cabang olahraga Bridge dihapus dalam Popda Jawa Tengah pada tahun 2014. Memang benar ada ajang Liga Siswa dan Mahasiswa Nasional wilayah provinsi Jawa Tengah, namun konsistensi mempertahankan kategori pemula yang akan menjadi atlet masa depan sangat layak diapresiasi.

Wakil KONI Kabupaten Temanggung tengah membuka kejuaraan pasangan terbuka Bupati Temanggung Cup 2019 disaksikan Sekum Pengprov Gabsi Jawa Tengah dan Pengkab Gabsi Temanggung. Dokpri.
Wakil KONI Kabupaten Temanggung tengah membuka kejuaraan pasangan terbuka Bupati Temanggung Cup 2019 disaksikan Sekum Pengprov Gabsi Jawa Tengah dan Pengkab Gabsi Temanggung. Dokpri.
Terlepas dari segala kekurangan, seperti tertundanya pengumuman pemenang untuk kategori pasangan terbuka dan minibridge yang mundur sehari setelah pelaksanaan, turnamen ini harus dipertahankan dengan pelibatan PB dan Pengprov GABSI. Terutama dalam pengagendaan ajang kompetisi dalam kalender kegiatan tahunan.

Jangan biarkan Gabsi Temanggung menanggung sendiri segala hal penyelenggaraan turnamen yang saya tengarai menjadi penyebab utama penundaan itu. Potensi yang semestinya layak dikembangkan dan mendapat bintang lima. Apalagi GABSI tengah diuji dengan penghapusan (sementara ?) cabang olahraga otak berpasangan ini dalam penyelenggaraan PON 2020 dan obsesi masuk Olimpiade 2032.     

Menjadi Diri Sendiri, Modal Awal bagi Jawara Sejati

(bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun