Mohon tunggu...
Toto Karyanto
Toto Karyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bukan yang banyak pasti baik, tapi yang baik pastilah yang banyak.

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Trip

Zona Selatan, Potensi Wisata Masa Depan

20 Oktober 2018   01:34 Diperbarui: 20 Oktober 2018   01:47 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JLSS @kemenpupr di atas Kali Luk Ulo - kiriman teman.

Secara kasat mata, ruas Selatan jalan Pemuda hanya 200 meter jika diukur dari rel kereta api sampai lokasi bekas pasar hewan. Akan sangat berbeda kalau melihat ruas jalan itu dari sisi aksesibilitasnya. 

Ada ruas jalan lain yang terkoneksi, bahkan terintegrasi dengannya. Setengah panjang jalan Cenderawasih ditambah sepanjang jalan Kejayaan dan menyambung sampai JLSS (Jalan Lingkar Selatan -Selatan) yang terkenal sebagai jalan Daendels. 

Membentang dari Anyer di Ujung Barat sampai Panarukan-Banyuwangi di Ujung Timur Pulau Jawa. Jalur di sepanjang bibir pantai   Hindia ini menyimpan sejuta pesona wisata saat semua ruasnya telah selesai dikerjakan. 

JLSS @kemenpupr - kiriman teman.
JLSS @kemenpupr - kiriman teman.
Kita coba berjalan dari sisi rel kereta api yang tengah dibuat menjadi jalur ganda (double track). Seolah berpacu dengan waktu, pembangunan kedua fasilitas moda transportasi darat itu dikebut. Jika telah selesai dikerjakan, perjalanan dengan kereta api Jakarta- Surabaya diperkirakan hanya perlu waktu rata-rata 6-7 jam. Moda ini cocok untuk perjalanan wisata atau bisnis berdurasi pendek di akhir pekan misalnya. 

Tak jauh dari pintu kereta api, ada satu resto yang menyediakan menu makanan dan minuman yang cukup enak rasanya, Amazy. Perjalanan berlanjut ke ruas jalan Cenderawasih. 

Di kiri kanan jalan terdapat banyak warung makan dan minum. Lalu kita sedikit ke akses jalan Kejayaan. Tepatnya di Dusun Kasaran yang menjadi sentra Soto Taman-winangun. Menu khas Kebumen yang sangat digemari oleh masyarakat. 


Menu khas Kebumen ini memakai daging menthog, sejenis bebek bertubuh lebih gemuk dan pendek. Berkuah kental karena pemakaian kemiri yang gurih dan lebih lezat disandingkan dengan lontong atau ketupat. Enak dinikmati selagi hangat. #KebumenKeren akan berlanjut pada episode selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun