Mohon tunggu...
Toto Sukisno
Toto Sukisno Mohon Tunggu... Auditor - Berlatih Berbagi Sambil Tertatih, Menulis Agar Membaca, Membaca Untuk Memahami

http://bit.ly/3sM4fRx

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Waspadai Potensi Bahaya Instalasi Listrik Pasca Banjir

3 Januari 2020   10:30 Diperbarui: 3 Januari 2020   10:37 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ekonomi.bisnis.com

Guyuran hujan dengan intensitas yang tinggi semenjak pergantian malam tahun baru 2020 mengakibatkan musibah banjir di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi dan Banten (Jadetabek dan Banten). Kejadian ini tentu mengagetkan semua pihak, karena seakan-akan fenomena ini baru pertama kali terjadi.

Terlepas dari perbedaan pendapat antara Pak Anies Baswedan, Pak Basuki Hadimuljono dan Pak Joko Widodo terkait penyebab terjadinya banjir, marilah kita bersikap preventif terhadap dampak banjir yang harus segera diatasi.

Menurut informasi yang saya baca dari Tribunnews.com, titik banjir terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat yakni 97 titik, disusul DKI Jakarta 63 titik, dan Banten  9 titik. Genangan air setinggi 1 hingga 2,5 meter yang masuk ke dalam pemukiman merendam semua barang yang berada dalam bangunan, termasuk instalasi listrik.

Instalasi listrik merupakan salah satu bagian dalam sebuah bangunan yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari sumber listrik ke titik beban/pemanfaat. Beberapa piranti/komponen yang terdapat dalam instalasi listrik diantaranya adalah saklar, stop kontak dan perlengkapan hubung bagi dan kendali (PHBK).

Saklar merupakan piranti yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik, stop kontak merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi tempat mengubungkan aliran listrik ke berbagai peralatan listrik, seperti seterika, televise, charger HP dan sebagainya, sedangkan PHBK merupakan pembagi dari sirkuit utama ke sirkuit cabang.

Berdasarkan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011, pemasangan saklar dan kotak kontak memiliki ketinggian sekurang-kurangnya 1,25 meter dari lantai, sedangkan ketinggian pemasangan PHBK sekurang-kurangnya 2 meter dari lantai. Artinya, jika terjadi kondisi banjir seperti sekarang ini yang memiliki ketinggian 1 hingga 2,5 meter, tentu piranti-piranti tersebut akan terendam air.

 Air bisa menjadi isolator maupun konduktor. Isolator artinya tidak dapat menghantarkan aliran listrik, sedangkan konduktor merupakan lawan dari isolator, artinya dapat menghantarkan aliran listrik.  Air murni contohnya uap embun ataupun air yang mendidih memiliki sifat isolator, sedangkan air biasa merupakan konduktor.

Kesimpulannya, air sebenarnya bukanlah penghantar aliran listrik melainkan kandungan airlah yang menyebabkan bisa menghantarkan aliran listrik. Dengan demikian, bila air yang menggenangi pemukiman sebagaimana terjadi di Jadetabek dan Banten tentu memiliki sifat dapat menghantarkan aliran listrik sehingga bila air tersebut menggenangi piranti listrik seperti saklar, stop kontak maupun PHBK yang ada dalam sebuah bangunan, tentu akan mengakibatkan kejadian-kejadian yang membahayakan bagi manusia.

Sebagaimana diberitakan dalam SuaraBanten.id, seorang ibu rumah tangga warga Tangerang meninggal saat banjir melanda karena tersengat listrik akibat sang ibu tersebut memegang tiang listrik yang terendam air.

Kondisi serupa dapat terjadi di pemukiman warga bila pada saat banjir aliran listrik dibiarkan dalam kondisi menyala, oleh karena itu pada saat kondisi banjir langkah awal yang harus dilakukan adalah memutus aliran listrik terlebih dahulu.

Bagaimana kalau air sudah tidak menggenangi piranti listrik yang ada di pemukiman? Saat banjir telah surut, ketika listrik dari penyedia (PLN) telah dioperasikan (dinyalakan), jangan terburu-buru aliran listrik di pemukiman dinyalakan. Lakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap piranti yang terendam air banjir, pastikan tidak ada kotoran/air yang masih menempel pada piranti listrik tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun