Berbicara mengenai “Sakitnya tuh disini”, tentunya kata kata ini mengingatkan kita dengan sebuah judul lagu dari artis cantik,”Cita Citata”. Sebuah lagu yang dinyanyikannya itu sangat phenomenal dan terkenal hingga detik ini sampai ke ujung nusantara bahkan seluruh belahan Indonesia. Dan tak menjadi heran kalau misalkan sebuah lagu Sakitnya tuh disini oleh Cita Citata dapat dinyanyikan oleh berbagai kalangan, baik itu anak anak, dewasa maupun usia tua. Jadi itulah mengapa saya katakan bahwa lagu yang bertajukkan diselingkuhi oleh sang pacar ini adalah sebuah lagu yang dahsyatnya luar biasa.
Namun dikesempatan kali ini tentunya saya bukan bermaksud untuk menindak lanjuti tentang lagunya Cita Citata sakitnya tuh disini, atau untuk membahas masalah perselingkuhan. Melainkan akan membahas tentang sebuah perjuangan, yaitu tentang perjuangan yang tetap semangat dan gerak cepat walaupun banyak mendapati rintangan dalam proses menggapai harapan dimasa depan.
Hari ini sakitnya benar benar bertubi tubi sampai sampai tak sadarkan diri lagi bahwa memang sudah saatnya aku harus mengerti dan memahami apa arti dari hidup ini. Hutang banyak, sabun mandi habis, sabun cuci habis, air galon sudah seperlima lagi, dan uang yang ada didompet pun tinggal 2000 lagi, ya Tuhan ini benar benar sakitnya tu disini. Dan hari ini, aku yang punya niat baik terhadap teman temanku yang merasa nyaman oleh ulahku mereka meminta tolong agar aku bisa membantu mereka untuk membuatkan surat untuknya karena mereka tak dapat masuk kulya. Dan mereka teman temanku itu sedang dilanda sakit, ada yang ingin check up, dan ada juga yang satu lagi tak bisa kusebutkan jenis sakitnya kemudian temanku yang ketiga saya pun kurang tahu tapi pesannya bahwa beliau sedang sakit.
Inilah takdirku, aku tak menyesal dan aku tak menyalahkan siapa siapa yang aku salahkan hanya diri ini sendiri. Kenapa aku membuat surat harus dengan tanda tanganku ? Itu salah jika aku tulis nama temanku kemudian diriku yang memberi tanda tangan diatasnya. Oh Tuhan aku tahu ini cobaan, namun ini begitu sakit untuk dirasakan karena ketiga tiga dari suratku yang telah kutulis seikhlas ikhlasnya demi membantu teman temanku akhirnya dirobek didepan mataku. Ingin meneteskan bola bola bening ini sebenarnya pada saat itu, ditambah lagi keperluan kos, sewah dan barang barang kebutuhan sudah habis, lengkap sudah penderitaan ini. Dan terakhir judul skripsi tak tahu kabar entah seperti apa beritanya saat ini. Ya Tuhan sungguh sukar jalan ini, dan harapanku semoga ini memang benar benar ujian dan engkau menyusahkan diawal itu artinya diakhir akan dimudahkan.
Tak salah kupikir jika ku sebut aku seorang laki laki yang tegar bila aku bisa melewati semua ini. Namun tersentak direlung relung dada ketika semua ini menghimpit dan aku sangat berterima kasih kepada teman temanku yang selalu menopangku. Seperti hari ini terdengar dari sudut telingaku ada yang bilang,”Sabar tok ya”. Kata kata itu simple sebenarnya, namun mampu memberikan semangat yang begitu dahsyat pada diri ini. Terima kasih teman teman, kalian saudara saudara yang baik sekaligus motivator motivator yang inspiratif.
Namun yang ada dibenak ini kemudian timbul dan memuncak, kenapa mesti ada hitam bila putih itu sudah benar benar jelas menyenangkan ? Pertanyaan singkat namun penuh makna tersendiri, dan jawabannya baru saya sadari setelah kejadian hebat hari ini dan bila di ibaratkan sebagai mata kuliyah ini bobotnya sudah mencapai delapan SKS bahkan bisa jadi lebih dari itu. Sungguh luar biasa, jadi semua itu di ibaratkan seperti pelangi. Jika hujan adalah kesedihan maka matahari adalah kebahagian dan pelangi adalah kesuksesan. Oleh karena itu untuk mendapatkan kesuksesan tersebut maka kita membutuhkan kesedihan terlebih dahulu, yaitu hujan. Dan saya sangat berharap diujung nantinya semua yang saya alami akan berujung keberhasilan atau sebuah kesuksesan dan saya ingin cerita hidup saya nanti akan seperti halnya pelangi. Kemudian saya juga mempunyai angan angan, walaupun saya tak punya sayap namun saya ingin terbang dan walaupun saya bukan kembang api saya akan terus mencoba untuk terus bersinar. Itu artinya saya akan terus mencoba selalu sebisa saya, walau berat cobaan, dan rintangan yang hari ke hari kian menghadang namun saya akan tetap terus berjuang dan melwan cobaan yang selalu datang. Kemudian saya percaya, kenapa ada derita ? itu semua karena sudah pasti ada bahagia. Jadi percayalah dan gerak cepatlah, kumpulkan semua energi semangatmu dan gapai cita citamu. Walaupun kamu tahu saat ini cita citamu itu belum kamu dapatkan namun tetaplah percaya suatu saat nanti hal tersebut pasti akan kamu dapatkan, tinggal menunggu waktu yang tepat..Dan selalu lah ingat sebesar apa usaha yang dilakukan maka sedemikianlah yang akan kita dapatkan. Oleh karena itu marilah kita sama sama bergerak cepat untuk menggapai impian terang masa depan yang bagaikan berlian yang terus menerus selalu bersinar terang walaupun dalam kegelapan.
Suratku untuk pak dosen,
Untuk dosenku yang tersayang dan selalu akan ku kagumi…
Maafkan aku ya pak dosen, aku tahu aku salah. Karena aku telah membuatkan teman temanku surat izin yang didalamnya ada nama teman temanku dan kuberi tanda tanganku. Itulah kesalahanku, namun hal tersebut tidak lain dan tak bukan karena aku ingin membantu teman temanku. Yang masing masing dari mereka tak bisa kusebutkan satu persatu apa penyebab sakitnya. Sekali lagi maafkan aku pak, dan aku sangat berharap suatu saat nanti akan ada oretan bapak dibawah tulisan ini . Dan maafkanlah pak karena aku punya lemah mental untuk ungkap secara langsung mengenai hal ini terhadap bapak.
Kemudian jujur pak, sebenarnya sakitnya itu bukan di Sidney tapi disini pak didalam hatiku. Ketika bapak merobek kertas kertas itu, dan setelah itupun aku ingat akan hidup yang tengah melandaku. Aku tersentak dan ingin mengeluarkan bola bola bening yang ada di sudut kiri kanan mataku. Namun percayalah pak, meskipun demikian saya bisa mengerti maksud bapak, yaitu semata mata hanya ingin mengajarkan kedisiplinan terhadap saya. Ya memang benar sakitnya itu disini awalnya pak, namun itu hanya sejenak kemudian ia lari ke Sidney.
Dan melalui surat ini saya ingin menyampaikan pak, bahwa hari ini saya telah mendapatkan ilmu yang bobotnya lebih dari 8 SKS dari bapak. Sekali lagi terima kasih pak, saya suka kedisiplinan bapak, dan sekaligus terima kasih juga pak karena bapak telah mengajarkan kebenaran itu. Saya janji insya allah hari ini akan menjadi kesalahan terakhir mengenai hal tersebut. Dan tak lupa juga saya ucapkan terima kasih pak, karena kejadian hari ini dapat membuka mata dan menumbuhkan semangat baru didalam diri saya, yaitu semangat yang menuntut bahwa saya harus bergerak cepat dalam menuntut ilmu agar dikemudian hari hidup tak menjadi tabu.
Oleh mahasiswa yang sangat mengagumi kedisiplinanmu…
Toto Ariko...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H