Tadinya saya cuma lihat berita di TV dan juga dengar cerita dari teman-teman mengenai modus penipuan yang baru ini. SMS minta di kirim pulsa dengan mengatasnamakan keluarga. Kemudian pagi ini, saya tiba-tiba menerima SMS yang sama. "Beliin dulu mama pulsa Simpati Rp 50 ribu di nomor baru mama, ini nomornya ya 081387057621 cepat ya, soalnya mama ada masalah penting, sekarang!", dikirim dari nomor 081944438592. Kemudian pertanyan besar saya, kok masalah yang sudah cukup lama muncul, sampai hari ini tidak bisa di tangani? Apa memang sangat sulit mendeteksi nomor bermasalah/nomor yang digunakan untuk kejahatan bagi operator selular dan kepolisian? Bukankan operator memiliki data setiap nomor yang dipergunakan oleh langganannya? Bukankah selama nomor itu aktif, posisinya selalu bisa di deteksi berdasarkan BTS? Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang bagi saya cukup menggelitik, misalnya, seandainya 1 hari ada 10 orang yang kena tipu dari 1 nomor penipu, kan ada Rp. 500.000 hasil kejahatan, dalam 1 bulan berarti Rp. 15.000.000. Kalau ternyata ada 10 nomor penipu...kalau ada 100 nomor penipu....wooww sungguh jumlah yang fantastis. Saya kira operator sebagai penyedia layanan harus melindungi konsumennya dari penipuan seperti ini. Operator harus lebih pro aktif melakukan filtering terhadap konten SMS dengan pola tertentu yang mengarah ke penipuan, sehingga konsumen terhindar dari penipuan yang pastinya sangat merugikan. Semoga kejahatan seperti ini bisa segera di tangani oleh pihak aparat kepolisian, operator dan juga peran aktif konsumen untuk menyebarluaskan informasi berbagai bentuk penipuan, terutama melalui modus SMS seperti ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H