"Tolong menolong antar sesama tak melihat kasta adalah kewajiban sesama sebagai bentuk pengabdian pada Tuhan dan kemanusian".
INI kisah nyata dari penulis.
Pada sebuah pagi di suatu hari yang cerah, seperti biasa saya berangkat ketempat kerja di Kantor Pusat Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran (LBH-PK), Kranji, Purwokerto.
Sesampainya di jalan raya Sokaraja, sepeda motor yang saya kendarai habis bensinya. Saya memang lalai tak mengontrol bensin selain karena jarum pengontrol bensin tak berfungsi alias mati.
Jarak ke pom bensin cukup lumayan jauh jadi motor yang selalu setia menemani saya untuk bekerja, saya dorong dan tuntun sendiri.
Dalam benak saya berkata sendiri; "Ko orang di jalan sebanyak ini nda ada yang turun menolong saya yah...?".
Tapi saya memaklumi semuanya lagi berburu mengejar waktu untuk ketempat kerja masing-masing. Semuanya lagi berdisiplin waktu ketempat kerjanya.
Setelah cukup lama saya menuntun sepeda motor, tak lama kemudian seseorang menyapa;
"Pak, bensin habis yah..? Â Monggo (Mari) saya bantu dorong ke pom bensin,"Â katanya dengan riang gembira. Saya pun menyambut baik niatan si penolong tersebut.
Usai berbincang sebentar lalu saya menaiki motor dan lantas kaki kiri si penolong tadi itu di tempelkan ke knalpot. Akhirnya motor tanpa bensin melaju mulus di jalanan Sokaraja sampai ke pom bensin.