Mohon tunggu...
toriq
toriq Mohon Tunggu... Wiraswasta - wirausahawan

Otomotif, Perfeksionis, Social

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

The Future of Indonesia Leadership Under Prabowo Gibran

5 November 2024   12:55 Diperbarui: 5 November 2024   13:00 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Indonesia sekali lagi memasuki fase baru kepemimpinan politik di bawah aliasi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Kombinasi antara tokoh politik yang sudah mapan dan pemimpin muda yang dinamis ini menandai era yang berbeda dalam tata kelola Indonesia. Dengan pengalaman militer dan politik yang luas dari Prabowo dengan visi muda Gibran yang berfokus pada modernisasi, era ini berpotensi mencerminkan kesinambungan dan transformasi bagi bangsa.

Prabowo Subianto telah menjadi figur penting dalam politik Indonesia selama lebih dari dua dekade. Dengan latar belakang militer, ia pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus dan Panglima Kostrad. Dalam ranah politik, Prabowo telah mencalonkan diri dalam pemilihan presiden sebanyak tiga kali (2009, 2014, dan 2019), dan akhirnya bergabung sebagai Menteri Pertahanan pada kabinet Presiden Jokowi dari 2019 hingga sekarang. Pengalaman ini memberi Prabowo pandangan yang kuat terhadap isu-isu kedaulatan nasional dan pertahanan. Salah satu contohnya adalah kebijakan pertahanan yang dia usulkan pada 2022, di mana anggaran pertahanan Indonesia meningkat hingga Rp 134,3 triliun. Di sisi lain, Gibran Rakabuming Raka, yang menjabat sebagai Wali Kota Solo sejak 2020, dikenal dengan program-program inovatifnya seperti mempercepat digitalisasi layanan publik di Solo, memperkenalkan program startup lokal, dan membangun ruang kreatif bagi anak muda. Kombinasi antara pengalaman politik Prabowo dan pendekatan modern dari Gibran menciptakan harapan akan keseimbangan antara stabilitas dan pembaruan di pemerintahan mendatang.

Di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran, pembangunan ekonomi kemungkinan akan fokus pada peningkatan kemandirian ekonomi dan pengembangan infrastruktur. Data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menunjukkan bahwa Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada 2022, di mana sektor manufaktur dan pertambangan menjadi penyumbang utama. Prabowo juga dikenal memiliki pandangan ekonomi yang proteksionis, dengan kebijakan yang memprioritaskan industri dalam negeri, terutama di bidang pertanian dan energi. Sebagai contoh, selama menjadi Menteri Pertahanan, Prabowo mendorong peningkatan kemampuan produksi alutsista dalam negeri. Di sisi lain, Gibran telah menunjukkan komitmennya terhadap ekonomi digital. Saat menjadi Wali Kota Solo, ia mendorong program digitalisasi UMKM dan mendukung startup teknologi di Solo. Menurut laporan dari Bank Dunia, sektor digital di Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 23% hingga 2025, dan fokus Gibran terhadap transformasi digital dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi di era baru ini.

 Perubahan sosial dan budaya juga diperkirakan akan menjadi fokus penting. Prabowo telah lama menekankan pentingnya menjaga persatuan nasional di tengah keragaman Indonesia yang luar biasa. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki lebih dari 1.340 suku bangsa dan 700 bahasa daerah. Tantangan dalam menjaga kohesi sosial menjadi semakin penting, terutama dengan meningkatnya ketimpangan sosial. Pada 2022, tingkat kemiskinan di Indonesia tercatat sebesar 9,54%, angka ini menandai bahwa isu sosial masih menjadi tantangan besar. Prabowo kemungkinan akan menekankan kebijakan yang berfokus pada persatuan nasional dan peningkatan ekonomi pedesaan. Di sisi lain, Gibran, dengan latar belakangnya yang muda dan inovatif, berpotensi mendorong budaya yang lebih modern dan progresif. Selama menjadi wali kota, Gibran mendirikan berbagai inisiatif untuk mendorong kreativitas dan inovasi anak muda, seperti pembukaan "Solo Techno Park," yang menyediakan pelatihan teknis dan digital bagi generasi muda. Transformasi budaya ini diharapkan dapat memperkuat daya saing Indonesia di tingkat global sambil mendorong partisipasi generasi muda dalam pembangunan bangsa.

 Kebijakan luar negeri Indonesia kemungkinan akan dipengaruhi oleh latar belakang Prabowo yang kuat di bidang pertahanan dan keamanan. Sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada 2019, Prabowo telah menunjukkan komitmen kuat terhadap peningkatan alutsista dan kemampuan pertahanan Indonesia. Pada 2023, anggaran pertahanan Indonesia mencapai Rp 134,3 triliun, dengan fokus pada peningkatan kemandirian pertahanan, termasuk pengembangan industri pertahanan dalam negeri. Prabowo juga dikenal menekankan pentingnya menjaga netralitas Indonesia dalam konflik internasional, sebagaimana tercermin dalam peran Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. Dalam diplomasi, Indonesia diperkirakan akan terus memperkuat kerja sama dengan negara-negara di Asia Tenggara melalui ASEAN dan menjaga hubungan baik dengan mitra strategis seperti Amerika Serikat dan China. Gibran, dengan pandangannya yang lebih modern, mungkin akan mendorong peran Indonesia dalam isu-isu global yang relevan dengan generasi muda, seperti perubahan iklim dan transformasi digital. Ini bisa dilihat sebagai upaya memperluas peran Indonesia di panggung internasional, terutama dalam hal teknologi dan inovasi.

Pemberdayaan pemuda dan pendidikan diperkirakan akan menjadi agenda utama, terutama dengan latar belakang Gibran yang sangat terhubung dengan generasi muda. Menurut data BPS, Indonesia memiliki lebih dari 64 juta pemuda berusia 16-30 tahun pada 2020, yang menunjukkan potensi besar dalam membangun SDM berkualitas. Gibran, selama menjabat sebagai Wali Kota Solo, telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk mendukung pengembangan kreativitas dan kewirausahaan di kalangan pemuda, termasuk peluncuran "Solo Startup Hub" yang berfokus pada mendukung perusahaan rintisan. Prabowo, yang selama ini lebih dikenal dengan pendekatan yang kuat dalam pertahanan, kemungkinan akan mendukung kebijakan yang meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan vokasional, terutama di daerah pedesaan. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada 2022, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam hal kualitas pendidikan, terutama di daerah terpencil, dengan angka partisipasi sekolah yang lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan. Dengan kombinasi antara ketegasan Prabowo dan inovasi Gibran, diharapkan akan ada peningkatan signifikan dalam akses pendidikan berkualitas dan pelatihan keterampilan yang berfokus pada kebutuhan dunia kerja di masa depan.

Inovasi teknologi dan transformasi digital diperkirakan akan menjadi fokus penting dalam pembangunan nasional. Menurut laporan Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025, menjadikannya salah satu pasar digital terbesar di Asia Tenggara. Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo telah menunjukkan minat dalam pengembangan teknologi, khususnya terkait keamanan siber dan teknologi militer. Pada 2022, Prabowo menyebutkan pentingnya meningkatkan kapasitas pertahanan siber Indonesia untuk menghadapi ancaman global yang semakin kompleks. Di sisi lain, Gibran, yang telah memperkenalkan program digitalisasi UMKM dan layanan publik di Solo, kemungkinan akan mendorong transformasi digital di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kreatif. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan bahwa pada 2021, hanya 21,3% UMKM di Indonesia yang telah terhubung secara digital, sehingga masih banyak ruang untuk pengembangan. Dengan kombinasi visi Prabowo di bidang keamanan dan inovasi Gibran dalam teknologi, era ini berpotensi menjadi masa percepatan digitalisasi yang signifikan bagi Indonesia.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi Indonesia adalah ketimpangan sosial dan ekonomi. Data dari BPS pada 2022 menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan pendapatan (rasio gini) Indonesia berada di angka 0,384, yang menandakan masih adanya kesenjangan yang cukup signifikan antara kelompok kaya dan miskin. Prabowo, dengan fokus pada pembangunan pedesaan dan ketahanan pangan, diharapkan akan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketimpangan ini, terutama di daerah-daerah yang kurang berkembang. Salah satu kebijakan yang mungkin diutamakan adalah memperkuat sektor pertanian dan peternakan, di mana mayoritas penduduk pedesaan bergantung pada sektor ini. Gibran, dengan pendekatan yang lebih modern, kemungkinan akan mendukung program-program sosial yang berbasis teknologi, seperti memperluas akses layanan kesehatan digital dan pendidikan daring. Program kartu prakerja yang sukses dilaksanakan pada era Presiden Jokowi mungkin akan diperluas dengan sentuhan inovasi dari Gibran, yang berfokus pada peningkatan keterampilan kerja bagi kelompok masyarakat miskin dan pengangguran.

Era Prabowo-Gibran menandai babak baru dalam perjalanan politik dan pembangunan Indonesia. Dengan kombinasi antara pengalaman Prabowo dalam bidang pertahanan dan kedaulatan serta visi Gibran yang modern dan inovatif, Indonesia berpotensi mengalami periode stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Meskipun tantangan seperti isu lingkungan, ketimpangan sosial, dan kebutuhan akan transformasi digital masih ada, ada harapan besar bahwa kepemimpinan ini akan mampu mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Potensi Indonesia sangat besar, dengan sumber daya alam yang melimpah dan bonus demografi yang signifikan.

Jika Prabowo dan Gibran dapat memanfaatkan peluang ini dengan bijak, ada harapan nyata bahwa Indonesia akan menjadi negara yang lebih mandiri, sejahtera, dan berpengaruh di tingkat global. Visi mereka yang memadukan tradisi dan kemajuan dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik---di mana generasi muda berperan aktif dalam pembangunan, kesejahteraan sosial semakin merata, dan Indonesia berdiri kuat di kancah dunia. Era ini bisa menjadi titik balik, di mana harapan-harapan baru muncul untuk membangun bangsa yang lebih adil, makmur, dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun