Jargon berisi kalimat-kalimat memukau penuh janji-jani,visi dan misi yang panjang dan menyejukkan hati,bertebaran di bumi Indonesia menjelang pilkada-pilkada serentak nanti.Saya yakin semua yang membaca nya akan perperangah takjub akan keindahan kalimat-kalimat yang tersusun rapi,menarik dan menggugah itu.
Kalimat2 ini bukan pertama kalinya kita dengar, kita baca, beberapa tahun belakangan, negara ini dipenuhi kalimat-kalimat menarik nan syahdu seperti ini bahkan karena keseringan membacanya,terkesan menjadi kalimat murahan dan picisan. Namun isi dan bobotnya sangat baik dan penuh janji. Kalimat yang sering dibuat;
1. Mensejahterakan masyarakat dengan program bla..bla...bla....
2. Mengatasi kesenjangan sosial dengan program tut..tut..tutt...
3. Mengentaskan kemiskinan dengan program pret...pret...pret...
4. Menurunkan angka kriminalitas dan memelihara keamanan dengan program..sret..sret...sret...
5. Memberikan bantuan kesehatan bagi yang tidak mampu dengan program, ngek...ngekkk...ngekkkk..
6. Menciptakan lapangan kerja dengan program....ncrit...ncrit...ncrit...
Kalimat-kalimat yang mengharukan dan pro rakyat sekali. Dan kalimat-kalimat seperti ini bukan kalimat baru namun ,kalimat jadul,sudah dipakai sejak dulu sebagai salah satu senjata pamungkas para calon pemimpin di negara ini.
Apa yang terjadi setelah terpilih??? Saya yakin-seyakin yakinnya bahwa sebagian kecil dari kalimat-kalimat itu terealisasi dan orang yang membaca nya dulu, menurut saya cukup pantas untuk bilang "Kalian penipu, pembohong, pembual!"
Laporan pertanggungjawaban para pemimpin terdahulu pun,tidak pernah sampai ke mata para pemilih nya. "Kalian orang yang tidak bertanggungjawab! Kalian licik dan penuh tipu muslihat.Neraka jahanam tempat kalian berlabuh!" Kalimat-kalimat yang juga menurut saya pantas untuk diberikan kepada para pemimpin terdahulu yang membuat kalimat-kalimat setebal buku,penuh janji dan mimpi-mimpi itu.