Mohon tunggu...
Torang Siagian
Torang Siagian Mohon Tunggu... -

Seorang karyawan swasta yang berdomisili di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Istri dan Keluarga Buruk Lah yang Membuat Korupsi Merajalela di Negara Ini

26 April 2016   19:55 Diperbarui: 26 April 2016   20:08 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya yakin 100% benar atas judul tersebut walaupun tidak ada bukti ilmiah. Logika saya saja yang dominan untuk menyimpulkannya. Seorang istri yang baik,saya yakin sekali akan senantiasa berdoa agar suaminya jangan sampai dipenjara karena tindak pidana apapun. Para istri yang baik akan mendoakan suami nya untuk sehat walafiat,diberi keberkahan dalam hidupnya dan sukses dalam segala hal. Tidak akan ada istri yang baik akan mendoakan suaminya agar bisa mendapatkan kekayaan dari hasil korupsi, hasil pemberian suap,dll.

Lantas istri dan keluarga yang baik kah yang membuat para suami mau untuk korupsi? Logika saya bilang, bisa saja, tapi sangat kecil kemungkinan nya, mungkin ada faktor X yang lain. Pemicu utama menurut saya adalah istri dan keluarga yang buruk lah yang membuat korupsi merajalela di negeri ini.

Ikatan suami-istri, menyatukan 2 keluarga besar. Dan keluarga besar pun memegang peranan penting atas kejahatan korupsi ini. Ilustrasi nya mudah, di suatu momen, saya yakin ada pertemuan antar 2 keluarga,misalnya di acara pernikahan salah satu anggota keluarga. Interaksi kedua belah pihak ditambah dengan bincang-bincang, sangat memungkinkan ada pertanyaan ini, "Suami mu kerja di mana? Anakmu berapa? Sekolahnya di mana? Rumah kalian dimana,dll?"

Pertanyaan-pertanyaan sepele yang jawabannya mudah, namun kadangkala yang dihadapi tidak lah orang-orang yang bisa mengerti dan mau mengerti keadaan kita walaupun masih dalam ikatan keluarga. Saya agak yakin bahwa akan pernah kita dihadapkan dengan pernyataan ini,"Wah enak sekali kalian sekarang, suami sudah punya jabatan!"

Arti enak sekali tidak mungkin kalau tidak berhubungan dengan kesejahteraan dan uang. Bagi istri yang baik, pernyataan seperti itu, tentu saja tidak memberikan efek negatif, tapi bila seorang istri yang memang mengejar materi,ig pernyataan ini, bisa menjadi bumbu tidur yang sangat mengasyikkan untuk dibahas.

Belum lagi ada stigma tertentu di daerah, bahwa orang yang bekerja di instansi pemerintah akan berkecukupan dari sisi materi. Bahkan bisa menjadi hal yang konyol bila ternyata seorang kepala bagian misalnya atau kepala apa kek namanya ternyata hidupnya susah dan melarat. Hal ini akan dianggap lucu bahkan seolah hal yang memalukan.

Istri dan keluarga termasuk keluarga besar yang baik akan meredam dengan ampuh terjadinya korupsi di negara ini. Bisa saja Ibu Puan Maharani atau Menpan membuat sebuah program terobosan baik melalui iklan,seminar,sosialisasi yang berskala luas dan massif akan pentingnya hal ini. 

Jangan sampai ada seorang istri justru mengancam suami nya yang bekerja di instansi pemerintah berujar, "Masa anak buah Ayah sudah punya rumah,mobil bagus, sementara kita dari dulu seperti ini saja!"

Hidup itu pilihan, ingin kaya raya dan hidup bermewahan rasanya kecil kemungkinan bila mengandalkan gaji dan tunjangan di pegawai pemerintahan. Mana ada daftar orang terkaya di dunia berasal dari institusi pemerintahan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun