Mohon tunggu...
Torang Siagian
Torang Siagian Mohon Tunggu... -

Seorang karyawan swasta yang berdomisili di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Revolusi ASN lah?

8 November 2015   07:33 Diperbarui: 8 November 2015   07:33 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menarik untuk dibahas,masalah kekayaan yang didapat para pejabat dan segenap aparatur negara di negara ini. Sudah menjadi rahasia umum,banyak yang petantang-petenteng dari golongan pejabat,aparatur negara yang sengaja mempertontonkan kekayaan yang dimilikinya khususnya yang ada di daerah. Saya mengapresiasi aturan yang dibuat Menpan,yang mewajibkan seluruh aparatur negara untuk melaporkan kekayaannya. Lanjutkan,Pak !! Biar jelas,terang benderang dan tahu jalur masuk dan keluarnya uang mereka. Tapi saya masih bingung,seandainya ketahuan ada yang diperoleh dari proses yang tidak benar,misalnya dari korupsi,sanksinya apa sih? Pecat? Dibawa ke pengadilan? Demosi? Atau malah tidak ada sama sekali?

Saya berharap transparansi yang benar-benar terbuka,karena banyak sekali perilaku pamer kekayaan di daerah yang saya lihat dan dengar dari kalangan aparatur negara. Coba ditelusuri dengan baik dan benar,apakah para aparatur negara ini memperoleh kekayaannya bukan dari tindakan koruptif.

Satu hal penting lainnya,proses seleksi yang terdengar selama ini,dan mungkin sudah puluhan tahun lamanya,tolong diungkit lagi. Buat aturan baru,misalnya,bila terbukti masuk menjadi aparatur negara melalui cara-cara yang tidak benar (pakai uang dan beking),silahkan ditindak tegas saja. Banyak koq, yang sudah bisa didengar langsung dari keluarga pelaku,obrolan warga sekitar,dll,bahwa oknum2 yang masuk menjadi aparatur negara melalui cara-cara yang tidak benar. Stigma dan paradigma bahwa dengan uang bisa memuluskan langkah menjadi aparatur negara dan sudah seakan membudaya puluhan tahun lamanya. Kasusnya juga sudah banyak,yang artinya mungkin selama ini yang telah resmi menjadi pejabat,dan aparatur negara memang memakai jalur ini untuk memuluskan langkahnya. Tidak mungkin kalau warga mau mencoba bermain melalui uang dan beking kalau sebelumnya mereka tidak pernah mendengar atau melihat hal ini.

Harapan saya,silahkan buat revolusi untuk membenahi hal ini. Masih terlalu banyak orang-orang yang berintegritas baik,loyal,mampu dan profesional,yang bisa direkrut. Jangan orang-orang yang biasa saja atau orang jelek yang menjadi aparatur negara. Negara ini akan hancur suatu saat,bila pola rekrutmen jelek dan asal,apalagi ditambah dengan uang dan beking segala. Jangan berharap banyaklah dengan ASN yang ada sekarang. Saatnya pecatin yang tidak bagus dan benar,ganti dengan yang baru. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun