Asumsi generasi muda indonesia atas pelajaran sejarah meluluh hanya hafalan semata yang sebenarnya pelajaran sejarah kaya akan referensi kehidupan saat ini. Tetapi banyaknya siswa yang tidak menyukai pelajaran sejarah yang menarik, kebanyakan bilang bahwa topik sejarah akan jarang dipakai atau karena kita adalah negara yang maju dan sejarah adalah topik lama dan tidak akan di pakai, kemungkinan juga karena pembukaan kepada topik sejarah tersebut tidak menarik perhatian kita dan kita tidak ingin mempelajarinya.
Sebenarnya sejarah adalah topik penting dalam pembuatan anak masyarakat, supaya jalan kemajuan negara jelas dan tidak berkabut dalam perkelahian siapa yang benar tentang hal ini. Sejarah penting dalam penggambaran anak masyarakat, mereka akan tahu latar belakang kita orang Indonesia dan bagaimana kita merdeka dari tahanan belanda, atau bagaimana UUD/Pancasila/dll terbuat.Â
Sekarang kita akan membahas kenapa topik kolonialisme bangsa Belanda di Indonesia. Kita akan mengetahui bagaimana bangsa Belanda mengetahui jika Indonesia benar benar ada, apa yang diperlakukan oleh bangsa Belanda, Seperti apa Indonesia sebelum dan sesudah penjajahan bangsa Belanda dan apa yang diuntungkan oleh mereka.
Sebelum kita masuk kedalam pembahasaan kita perlu memiliki dasar atas apa artinya Kolonialisme. Kolonialisme dapat dipahami sebagai sebuah paham berkuasanya sebuah negara atas wilayah tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kolonialisme /ko*lo*ni*al*is*me/ yakni paham tentang penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk memperluas negara itu. Dengan kata lain, sebuah paham tentang penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk memperluas negara tersebut.
Saat Indonesia terjajah adanya suatu kampanye yang dibuat oleh bangsa Belanda saat mereka menjajah bangsa Indonesia yang bernama VOC. VOC, atau Vereenigde Oost-Indische Compagnie, yang dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai Dutch East India Company, adalah sebuah perusahaan dagang yang bersejarah dan memiliki pengaruh besar dalam perkembangan ekonomi dan politik di Belanda pada abad ke-17 hinggaKolonialisme telah berkembang lama di dunia sejak abad ke-15. Awalnya bangsa Eropa menguasai seluruh wilayah dengan kekuasaan, sistem politik, serta militer kuat. Namun, beberapa abad kemudian terjadilah pergolakan antar bangsa dengan perbedaan kultur, budaya, keyakinan sekaligus sifat dominan yang ingin menguasai seluruh wilayah membuat peperangan tidak bisa dibendung lagi.
 Pada bulan Juni 1596 ekspedisi pertama Belanda dibawah pimpinan Cornelis de Houtman tiba di Banten, pelabuhan lada terbesar di Jawa Barat. Di Banten orang-orang Belanda segera terlibat dalam konflik, baik dengan orang-orang Portugis maupun dengan orang-orang pribumi.  Â
 De Houtman meninggalkan Banten dan berlayar menuju ke timur dengan menyusuri Pantai Utara pulau Jawa. Akhirnya, pada tahun 1597 ekspedisi de Houtman kembali ke negeri Belanda dengan membawa cukup banyak rempah-rempah. Sejak itu banyak orang-orang Belanda mengadakan pelayaran-pelayaran liar untuk mencari rempah-rempah ke Nusantara.Â
Pedagang Belanda mempunyai persaingan yang ketat, persaingan tersebut adalah Portugal dan Inggris yang menjual rempah-rempahnya yang melanjutkan ke ketidak untungan bangsa belanda.Â
Untuk mengatasi persaingan yang tidak sehat, persaingan tersebut mengakibatkan kejatuhan dari keuntungan, mereka memiliki ide untuk menyebar dan mendatangi Indonesia, dimana mempunyai rempah-rempah yang berlimpah. Belanda mulai menyebar perdaganganya yang berhasil menguasai perdagangan Nusantara dan Pada tanggal 20 maret 1602 Belanda mendirikan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).
Pada awalnya VOC tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai sebagai persekutuan dagang, tetapi VOC memiliki kelebihan dalam sistem organisasi yang sudah tertata baik. Kelebihan tersebut memberi kekuasaan atas perdagangan di Nusantara.
 Saat mereka dapat menguasai Nusantara, mereka menyingkirkan pedagang lain, mewajibkan kerajaan-kerajaan untuk terikat janji kepada VOC, Untuk mempertahankan kekuasaannya, Belanda juga membuat banyak kebijakan seperti kerja rodi dan sistem tanam paksa yang tentu saja membuat rakyat Indonesia semakin menderita. tidak hanya itu VOC tidak segan untuk melakukan tindak kekerasan kepada orang-orang yang menentang kebijakan kebijakannya.Â