Mohon tunggu...
Stop Merokok
Stop Merokok Mohon Tunggu... -

Media untuk mengampanyekan gerakan stop merokok bagi generasi muda Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ini Dia Penyebab Seseorang Merokok

21 Juni 2014   22:43 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:53 2307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah kaliah bahwa "Asap Rokok Jauh Berbahaya dari Asap Kendaraan Bermotor"

Kadang kita sebagai masyarakat yang kurang mengetahui masalah kesehatan, masih merasa bingung dan bertanya-tanya, lebih berbahaya mana antara asap rokok dan asap kendaraan bermotor.Direktur lenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan LingkunganKemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTMH, DTCE mengungkapkan kalau asap rokok lebih berbahaya dibandingkan asap kendaraan.”Tentu semua memang berbahaya, tapi polutan dari asap kendaraan lebih sedikit kandungan yang berbahayanya, kalau tidak salah tidak sampai 10 seperti karbon monoksida, sulfurdan nitrogen,” ungkap Tjandra.Sedangkan berbagai studi dan penelitian menjelaskan bahwa di dalam asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia racun (toksik) dan 43 senyawa penyebab kanker (karsinogenik). Hal ini yang menjelaskan mengapa asap rokok lebih berbahaya dibanding asap kendaraan.

Sahabat percayalah merokok itu hanya kenikmatan sesaat, sebenarnya sudah bukan menjadi rahasia lagi terkait bahaya rokok, bahkan para perokok pun sudah tau konsekuensi yang akan mereka hadapai ketika mereka tetap memilih untuk merokok. Di kemasan pembungkus rokok pun sudah jelas tercantumkan terkait penyakit yang ditimbulkan oleh rokok. Namun, ternyata tiap tahun jumlah perokok juga semakin meningkat.  Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab seseorang masih memilih untuk merokok meskipun mereka sudah tau bahaya yang timbul akibat rokok tersebut, diantaranya:

1. Keturunan

Seseorang yang tinggal ditengah keluarga perokok maka ia akan cendrung tumbuh pula menjadi seorang perokok berarti tingkah laku seseorang tidak jauh beda dan sangat dipengaruhi oleh orang tua atau saudara-saudaranya. Ketika dalam satu rumah seorang ayah adalah seorang perokok dan dia tidak segan merokok di depan anak-anaknya, maka kemungkinan besar anaknya pasti kelak juga menjadi seorang perokok, karena dia melihat contoh dari ayahnya.melakukan tindakan merokok, hal ini yang mendorong si anak untuk mengikuti apa yang dilakukan ayahnya, berawal dari sekedar rasa ingin tahu hingga timbul rasa yang membuat seorang perokok itu menjadi kecanduan

2. Lingkungan

Teman dan lingkungan terbukti paling ampuh mempengaruhi seseorang untuk merokok. Seseorang yang hidup di lingkungan perokok bisa dipastikan merasa minder dan disepelekan oleh teman-temannya ketika tidak mau merokok, dikatakan tidak “jantan” ketika tidak merokok. Hal tersebut menjadi faktor utama seseorang memilih untuk merokok. Karena itulah selektif dalam pergaulan dan memilih teman merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam menjalin hubungan sosial.

3. Sensasi Kenikmatan

Faktor sensorimotorik berhubungan dengan sensasi kenikmatan yang dirasakan seseorang ketika menikmati rokok. Kebanyakan seseorang yang sudah pernah mencoba merokok akan ketagihan dan mengulanginya lagi ketika dia tidak memiliki tekad kuat untuk berhenti merokok. Karena rokok mengandung nikotin yang memberikan efek nikmat pada perokok serta menyebabkan ketagihan. Ini yang menjadi penyebab utama kenapa para perokok sulit menghentikan kebiasaan buruknya, kecuali jika dia memiliki tekad besar untuk berhenti merokok.

Beberapa faktor di atas menjadi penyebab seseorang menjadi perokok aktif, dan ketika sudah pernah merasakan sensasi merokok, maka sulit untuk melepasakanya. Maka bagi anda yang belum pernah merokok, maka jangan pernah mencoba-coba, karena anda bisa terjerumus dan daapat meracuni kelurga anda dengan asap mematikan dari rokok tersebut. Dan bagi yang sudah merokok anda bisa berhenti dengan mulai meinggalkan kebiasaan merokok secara perlahan-lahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun