Mohon tunggu...
Stop Merokok
Stop Merokok Mohon Tunggu... -

Media untuk mengampanyekan gerakan stop merokok bagi generasi muda Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Bungkus Rokok Bergambar Seram, Ngaruh Ngga Sih?

10 Juli 2014   03:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:49 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhir bulan Juni 2014 ini pemerintah mentargetkan semua bungkus rokok yang beredar di Indonesia sudah dihiasi oleh gambar-gambar seram akibat dari merokok. Di Indonesia, aturan ini adalah aturan baru yang mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) No 109/2012 mengenai pengendalian tembakau yang diturunkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No 28 Tahun 2013 tentang pencantuman peringatan kesehatan dan informasi kesehatan pada kemasan produk tembakau, dan peraturan ini efektif dilaksanakan 24 Juni 2014 ini.

Sebagian masyarakat Indonesia tentunya sangat beragam menanggapi peraturan ini dimana banyak masyarakat kita yang memang sudah kecanduan dengan yang namanya tembakau. Bagi yang tidak merokok tentunya menyambut baik peraturan ini, namun bagi perokok sepertinya peraturan hanyalah peraturan.

Padahal sudah sejak lama bungkus rokok di Indonesia “dihiasi” tulisan MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANGKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN. Ditulis dengan tulisan yang mencolok dan cukup besar dan tidak usah dilihat pakai kaca pembesar pun sudah kelihatan itu tulisan. Tapi pada kenyataannya buat para perokok peringatan ini tidak berpengaruh sama sekali, yang merokok  tetap merokok. Dianggap kurang ampuh, pemerintah kemudian mengeluarkan peraturan baru dari peringatan bungkus rokok ini dengan tulisan yang cukup singkat, MEROKOK DAPAT MEMBUNUHMU.

Padahal mereka tahu dan sangat tahu dengan peringatan ini, namun karena sudah kecanduan maka peringatan ini tinggal peringatan tanpa ada perasaan sediki tpun untuk meninggalkan racun ini. ini mungkin bicara masalah pola pikir yang sudah mendarah daging dimana rokok adalah sebuah kebutuhan hidup yang susah untuk ditinggalkan, lebih baik tidak makan daripada berhenti merokok.

Sebenarnya peraturan gambar-gambar seram yang ada pada bungkus rokok sudah diterapkan cukup lama oleh beberapa Negara eropa dan Negara tetangga seperti Australia yang sudah menerapkannya cukup lama, dan kini giliran Indonesia

Apakah peraturan ini efektif menurunkan jumlah perokok di Indonesia atau tidak berpengaruh sama sekali? Namun alangkah baiknya kita mengapresiasi langkah pemerintah ini dalam menekan para pengguna rokok ini dengan berbagai macam cara termasuk menerapkan peraturan dengan menempelkan gambar-gamabr seram dalam bungkus rokok ini.

Nah untuk mendukung program pemerintah alangkah baiknya kita menggunakan Kaos TOPKOK.

Apa itu TOPKOK?

TOPKOK adalah kepanjangan dari Stop Merokok yang merupakan Program Kreatifitas Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta. TOPKOK merupakan media alternatif yang mengajak masyarakat terutama generasi muda untuk tidak merokok melalui media yang ramah yaitu kaos yang berisikan pesan serta gambar untuk tidak merokok. Diharapkan nantinya para dengan adanya kaos yang mengingatkan untuk tidak merokok para perokok akan tergerak hatinya untuk tidak merokok di depan umum atau bahan akan menimbulkan rasa malu jika masih merokok dihadapan umum.

Untuk mengetahui informasi mengenai desain produk silahkan kunjungi

FB : Topkok T-shirt di web facebook.com/topkok.tshirt

Twitter : @Topkok_Tshirt diweb twitter.com/Topkok_Tshirt

T

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun