[caption id="attachment_161488" align="alignnone" width="605" caption="Buku “Sri Mulyani for President 2014″ terbitan Warta Ekonomi yg beredar pertengahan Januari 2012."][/caption] Kejadian ini saya alami persis setelah membeli buku "Sri Mulyani for President 2014". Ceritanya sehabis beli buku di sebuah mall di Jakarta Selatan, saya tidak sabar untuk segera melahap isinya. Ketika asyik membaca sambil menyantap makan siang, ternyata ada seorang Om berwajah ambon campur arab mengamati buku yg saya baca. Dan beginilah dialog yg terjadi.. "Buku apa itu, Dik..." "Buku Sri Mulyani for President 2014... Om... Kenal namanya Om?" "Oh dia kan otaknya kasus century itu kan? Merugikan negara 6,7 trilyun..." si Om memancing.. "Bukan begitu Om, kebijakannya tidak salah tp SMI yg disalahkan..." bla..bla..bla... dia bicara sekalimat saya bicara lima kalimat. defensif total ... :) Tiba-tiba si Om ini memotong.. "Partai SRI tidak lolos verivikasi kan?" Busyet, ternyata si Om ini update banget dg berita2 partai. Jangan-jangan dia anggota Dewan nih.. :) Mulai deh saya pasang strategi lebih banyak menyimak daripada bersikap defensif. "Menurut Om, bagaimana kans Partai SRI? Ini kan mereka sdg berusaha mendapat legalitas? Lg berusaha bergabung dg partai2 yg sudah berbadan hukum, tp nanti yg muncul Partai SRI..." "Semua orang tahulah, SMI besar pengaruhnya. Banyak yg takut, makanya wajar kalau dihambat..." Busyet... dihambat lagi nih.. "Trus, gimana dong..." "Ya, kalau saya lihat dia kemungkinan lolos. Mungkin baru 4-5 bulan lagi mereka bisa bernafas lega.." Mulai deh kalau terima prediksi yg positif aura jadi ikutan positif :) Makin semangat menyimak. "Trus klau menurut Om, apa P SRI bisa ikut pemilu 2014?" penasaran berat... "Ya, dia akan berada di tengah-tengah bersama partai2 tengah sekarang ini..." ujar si Om singkat tanpa penjelasan lain. "Cuman kans SMI berat di pemilu presiden 2014, tapi dia banyak sekali pendukungnya..." si Om memprediksi. "Maksudnya gimana tuh Om?" penasaran kuadrat. "Banyak yg dukung dia... Yg sekarang2 ini sangat menentang dia pun nanti berbalik dukung dia. Yg dikira partai mau dukung dia malah dukung calon lain. PKS, PPP, PKB, Hanura, P SRI yg akan dukung dia. PD & PAN akan dukung Hatta sama Mahfud berpasangan. PDIP & Gerindra akan pasangan lagi..." "Bakrie gagal maju krn banyak terkendala kasus. Orang-orangnya di saat-saat kritis bisa berbalik mendukung calon lain. Apa kalian siap kalau SMI didukung Golkar...?! sebab diam2 SMI sgt dikagumi byk orang?" Glek... saya hanya bisa terpana dg prediksi aneh ini. Tapi saya terus menyimak tak berani memotong... "Lawan SMI tdk akan tinggal diam. Penentangan jg sangat keras. Apalagi dia tidak di sini krn nanti dia jadi presiden bank dunia. Jadi nanti SMI akan dipasang jd wapres utk meredam penentangan. Ada calon alternatif, senior, bersih, bijaksana, dan diterima semua pihak. SMI nanti yg akan jadi presiden menggantikan dia setelah periode ini..." Glek lagi.. saya hanya melongo.... dlm situasi begini membantah = kehilangan prediksi berharga... "Siapa tokoh alternatif itu Om?" tanya memelas lagi... "Coba kamu telusuri apa SMI punya trah ningrat dr ibunya.... Itu petunjuknya..." si Om meninggalkan teka-teki.. "Dilihat dr wajahmu, kamu suka bola ya? Klub favorit kamu apa?" tanya si Om. "Madrid Om... " kembali memelas dpt prediksi positif. "Ya, catat ya... Madrid akan juara La Liga musim ini. Barca akan menang Copa del Rei. El Clasicco di musim ini Madrid masih blm bisa mengalahkan Barca. dan juara liga Champions bukan Madrid, tapi Barca lagi... Sorry ya..." ujar si Om sambil tersenyum... Saya tdk sempet bertanya apapun identitas si Om ketika teman yg jemput saya sdh datang dan tidak mau kompromi barang semenit pun. Rasanya kayak dihipnotis aja utk dengerin ramalannya. Tapi saya masih ingat wajah si Om ini... dan akhirnya saya pergi meninggalkannya hanya dg lambaian tangan... Thanks Om, utk prediksinya, melengkapi banyak prediksi lain yg sdh saya terima, walau saya akui yg ini agak spesial. Sangat menghibur...[tj] Ctt: note dipublish di Facebook tgl 3 Februari 2012.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H