[caption id="attachment_109006" align="aligncenter" width="490" caption="Ini adalah ucapan SMI ketika dikompori alm Franky Sahilatua utk dicalonkan sbg presiden di pilpres 2014."][/caption] "Wacana pencapresan Sri Mulyani Indrawati (SMI) kembali bergulir kencang setelah Lampung mendeklarasikan ormas Solidaritas Masyarakat Indonesia untuk Keadilan (SMI Keadilan) yang secara eksplisit disebutkan akan menyiapkan kendaraan politik bagi mantan menteri keuangan yang sekarang menjabat Managing Director Bank Dunia tersebut." Tulisan ini terinspirasi oleh pertanyaan Bung Made Suastika, seorang dosen yang diundang menjadi member grup SMI Keadilan Bali. Banyak yang ditanyakan, tetapi yang menarik perhatian saya adl pertanyaan yang kira-kira bunyinya seperti ini: "Siapa orang kuat yang sudah masuk di dalam SMI-K, kuat pengaruh dan punya dana?" Jawaban Bung Sonny Tan (salah satu pendiri SMI Keadilan) cukup bagus untuk pertanyaan di atas. "SMI Keadilan adalah ormas. Saat ini SMI Keadilan sedang mempersiapkan kelahiran partai politik baru untuk mengusung SMI jadi calon presiden 2014. Karena dilahirkan oleh komunitas masyarakat non politisi maka semua kegiatan pendirian partai dikerjakan oleh masyarakat pendukung SMI secara swadaya." Berikutnya, Bung Sonny menambahkan: "SMI Keadilan lahir atas prakarsa beberapa orang teman dan sahabat SMI antara lain Rocky Gerung, Wimar Witoelar dan Rahman Tolleng. Kita tidak punya orang kuat di partai. Kita menggantungkan harapan pada orang-orang biasa. Tidak ada orang kuat pengusaha besar sebagai penyandang dana. Karena itu kita berharap pendukung SMI adalah orang2 yang relatif mampu secara ekonomi karena partai tidak bisa memberikan manfaat materi bagi pendukung saat ini." Saya ikut nimbrung untuk mengomentari pertanyaan Bung Made Suastika. Memag rasional sekali ketika orang diajak bergabung dalam sebuah ormas/orpol yang baru berdiri kemudian menanyakan soal siapa-siapa orang kuat yang sudah bergabung atau berada di baliknya. Siapapun pd umumnya menginginkan bahwa sesuatu yg mereka dukung (dalam ranah politik) memiliki prospek positive; menang atau menjadi kuat, supaya dukungan itu tidak belaka. Wajar & logis. Tapi memang SMI Keadilan ini, kalau saya boleh sedikit menganalisis, agak berbeda dengan kecenderungan parpol-parpol yang tumbuh sepanjang sejarah Orba dan di masa reformasi ini. Parpol biasanya didirikan oleh orang berduit atau orang2 parpol lama yg loncat pagar (karena tidak puas) dan kemudian membentuk partai baru. Harapannya, tentu supaya bisa mewujudkan cita-cita politik sesuai keinginan dan kepentingan mereka. SMI Keadilan ini lahir dari inisiatif orang2 non partisan (tdk memiliki sejarah kepartaian atau pernah berkecimpung dlm politik praktis). Bekalnya semata keprihatinan atas kondisi sekarang, idealisme, keyakinan, dan semangat yag tinggi utk memperbaiki keadaan negeri ini. Dan kebetulan atau tidak, variabel-variabel itu dipengaruhi atau terinspirasi oleh figur atau kharisma Sri Mulyani Indrawati (SMI). SMI menginspirasi para pendiri SMI Keadilan ini (dan juga para simpatisan/pendukung) karena diyakini integritas, ketegasan, dan kemampuannya selama memegang jabatan publik. Juga terkhusus lagi dipercaya akan tekadnya dalam memeberantas korupsi. Nah di SMI Keadilan ini memang tdk ada modal ber-milyar-milyar atau bahkan dalam bilangan T, spt yg dimiliki oleh partai2 yg didirikan oleh "orang-orang kuat". Tetapi yg menarik, dan ini mungkin fenomena baru di Indonesia, justru berangkat dr modal2 immaterial tsb, sejauh yg sy amati, ternyata gerakan SMI Keadilan ini telah menarik simpati dan dukungan dari banyak orang, dan terutama sekali mereka berasal dr kalangan non partisan (profesional). Mrk ini menyumbangkan apa sj yg mrk miliki, mulai dr dana yg tdk seberapa, tenaga, pikiran, gagasan-gagasan, atau dlm bentuk semangat. Selain itu, gerakan yg berasal dr bawah ini juga disambut antusias sehingga dlm wkt 3 bulan saja, sdh hampir 4 provinsi mendeklarasikan kepengurusannya (yang sudah deklarasi DKI, Jabar, Lampung, dan lusa Jatim). Beberapa provinsi segera menyusul mendeklarasikan kepengurusan SMI Keadilan (yang akan menjadi kerangka awal partai), yang uniknya semua merupakan hasil kreasi dan swadaya masyarakat.Benar-benar bukan gerakan top down. Jadi dengan demikian, sesungguhnya di balik SMI Keadilan ini memang banyak sekali "orang-orang kuat". Siapa saja mereka? Mereka bukan Wimar Witoelar, Rahman Toleng, Rocky Gerung, Arbi Sanit, dll. Ya, yang dimaksud "orang-orang kuat" ini justru adalah orang-orang biasa itu, alias para simpatisan dan pendukung SMI yg memiliki tekad, semangat, tenaga, pikiran, dan daya tahan dlm perjuangan di tahap awal ini. Mereka punya militansi, bekal ampuh dalam perjuangan berdemokrasi. Lalu apakah mereka ini akan mampu menandingi partai-partai besar nantinya? Bisa ya, bisa tidak. Tetapi yang pasti, sesuatu yg bergerak dr bawah, yang didasari oleh kecintaan atas seorang figur (yang sangat diyakini integritasnya), kemungkinan akan terus menggelinding dan bertambah kuat, dan semakin kuat. Sebab, setiap hari gerakan ini seperti memanen dukungan dari simpatisan-simpatisan baru, yang seolah baru dibangunkan oleh adanya sebuah harapan baru, yaitu kepemimpinan Sri Mulyani mulai 2014 nanti.[tj] * Ctt: tulisan ini merupakan opini pribadi. Info2 ttg SMI & SMI-K antara lain bisa diklik di: http://smipresidenku.wordpress.com/ ** Daftar link grup SMI Keadilan di 33 provinsi: http://smipresidenku.wordpress.com/grup-smi-keadilan/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H