Apa yang anda pikirkan saat mendengar ‘Gaza’? Jihad, pembantaian, duka, pengorbanan, Israil. Entah sejak kapan kisah tentang Gaza menjadi popular, kisahnya hilang timbul di berbagai media cetak maupun elektronik. Dimana PBB? Seolah hanya ada Israil dan kekuatannya saja yang ada di muka bumi ini.
Andai penduduk Gaza mau pindah ke Indonesia, Bandung masih bisa diisi oleh kalian. Tapi senyaman dan seaman apapun tinggal di negeri orang, tetap saja Gaza adalah rumahmu. Kami tidak merasakan dan tidak tahu bagaimana kalian menjalani hidup disana, hanya mengira-ngira saja yang bisa kami lakukan. Sungguh kami terluka melihat kalian diperlakukan seperti itu, seolah kami juga membantu Israil menyakitimu dengan diam berpangku tangan di kursi penonton.
Ada begitu banyak pertanyaan yang melintas di benakku mengenai seberapa besarnya perjuanganmu mempertahankan rumah tempatmu tinggal dan dilahirkan. Gaza adalah rumahmu, benar Gaza adalah rumahmu. Sungguh malu tak bisa bersamamu melawan perampok itu. Jangan biarkan mereka mendapat kemenangan atasmu. Perampok itu hanya sekelompok orang miskin yang merasa terhina dengan kekayaanmu.
Apapun yang terjadi Gaza adalah rumahmu. Hujan peluru di langitnya, Gaza adalah rumahmu. Genangan darah di tanahnya, Gaza adalah rumahmu. Neraka di bumi adalah Gaza, tetapi tetap saja Gaza adalah rumahmu.
Benar… Gaza adalah rumahmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H