Mahasiswa yang tinggal di asrama atau kosan, seringkali menghadapi tantangan dalam menjaga pola hidup sehat. Beberapa kebiasaan tidak sehat yang sering dilakukan oleh anak kos dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik, mental, dan akademik mereka. Mahasiswa seringkali menghadapi tantangan dalam menjaga pola hidup sehat karena keterbatasan waktu, uang, dan tekanan akademik.
 Studi menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi makanan tinggi gula atau kalori, yang dapat berdampak pada masalah kesehatan di masa depan, seperti obesitas, penyakit pernapasan, dan depresi. Keterbatasan waktu dan uang seringkali membuat pola makan sehat sulit dilakukan bagi mahasiswa. Kurang  tidur dapat memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan mahasiswa secara keseluruhan, termasuk berdampak buruk pada kualitas akademik, kesehatan fisik, dan kesejahteraan emosional. Tingkat stres yang tinggi juga dapat memicu perilaku negatif, seperti merokok, alkohol, tawuran, seks bebas, bahkan penyalahgunaan napza. Mahasiswa seharusnya diajarkan tentang pola hidup sehat saat di universitas, dan tanggung jawab tersebut seharusnya ada pada universitas untuk menyediakan opsi makanan yang sehat dan mengajarkan cara mengelola stres dan tidur yang cukup.
 Pola hidup tidak sehat bagi mahasiswa dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mereka, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa dampak yang dapat terjadi meliputi:
Dampak Jangka Pendek
- Kenaikan Berat Badan dan Penumpukan Lemak: Pola makan tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan penumpukan lemak
- Gangguan Kadar Gula dan Asam Lemak: Pola makan yang tidak seimbang dapat mengakibatkan kadar gula dan asam lemak dalam tubuh tidak terkontrol
- Â Paparan Radiasi Komputer atau Handphone: Mahasiswa sering terpapar radiasi dari penggunaan komputer atau handphone dalam jangka waktu yang lama
Dampak Jangka Panjang
- Risiko Obesitas: Kebiasaan makan makanan cepat saji dan penuh gula dapat meningkatkan risiko obesitas
- Gangguan Kesehatan Fisik: Pola makan rendah serat dan gaya hidup minim aktivitas fisik dapat menyebabkan gangguan pencernaan, risiko penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya
- Gangguan Kesehatan Mental: Pola makan tidak seimbang dapat berhubungan dengan risiko depresi dan kecemasan
- Risiko Kesehatan yang Tinggi: Gaya hidup tidak sehat dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti detak jantung yang tinggi dan kerusakan hati
Solusi
Untuk mengatasi dampak pola hidup tidak sehat, mahasiswa dapat mempertimbangkan langkah-langkah berikut:
- Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang.
- Membatasi paparan radiasi komputer atau handphone.
- Â Â Melakukan aktivitas fisik secara teratur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H