Satpol PP sedang menertibkan banner caleg yang tertancap di pohon(sumber photo:www.tribunews.com) Musim kampanye akan segera berakhir,kalau tidak salah masa tenang kampanye adalah mulai tanggal 5 April ini,berarti ada 3 hari lagi untuk habis habisan meyakinkan konstituen agar nyoblos nama caleg.Seperti kita ketahui,pohon adalah sasaran favorit untuk dijadikan iklan gratis mengkampanyekan diri,dan sepanjang Banda Aceh hingga Merauke,saya yakin semua pohon telah dijadikan korban. Ya pepohonan yang sejatinya adalah paru paru dunia,di negeri tercinta ini malah dijadikan ajang pamer senyum untuk memikat hati rakyat agar para caleg ini bisa berkantor di gedung parlemen dari tingkat kabupaten,kota,provinsi dan tentu saja Senayan. Mengacu pada pemilu pemilu lalu,pilkada dan pemilihan apapun,biasanya jika memasuki masa tenang,serakan kampanye dengan gambar gambar atau photo photo yang tertancap di pohon masih terus nagkring,dan kemalasan para caleg ini sanggat mengganggu kenyamanan kota atau pun desa. Bayangkan jadinya jika gambar itu tertancap terus,tak ada dari kalangan caleg yang berinisiatif mencabuti gambar gambar mereka,maka dipastikan pohon pohon itu tetap berhiaskan atribut kampanye,sungguh memprihatinkan. Sudah saatnya para caleg mempunyai kesadaran untuk mencabuti tanda gambarnya,jika itu dilakukan berarti mereka berjiwa ksatria. Untuk tahun ini isue lingkungan hidup belum tersentuh sebagai agenda kampanye,belum ada rasanya diantara ribuan caleg berikhtiar untuk tidak mengotori pohon,jargon jargon kampanyee mereka pun tak pernah mendukung pro lingkungan,adakah kampanye sang caleg dengan membagikan bibit pohon misalnya,mereka lebih asyik membagikan duit secara vulgar. Dicari caleg yang merasa bersedih dan berempeti jika mendengar atau melihat,betapa lingkungan kita telah mengalami degradasi,tak ada seruan kampanye untuk membangun kembali hutan yang telah gundul.Jika alam rusak maka yang rugi pun adalah makhluk penghuni alam itu sendiri. Harapan saya adalah,negeri ini butuh para anggota dewan yang peduli dengan lingkungan,diantara 500an anggota dewan yang berasal dari ratusan dapil dari seluruh negeri ini,semoga ya paling tidak ada 10% yang benar benar pecinta lingkungan,syukur syukur sih anti korupsi deh,semoga wajah anggota dewan berisikan wajah wajah yang peduli lingkungan,semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H