Kita yang 'hanya' menonton tivi saat menyaksikan evakuasi para korban jatuhnya Air Asia Q2851, terkadang juga kita merasa geram dengan reporter yang seolah memaksa wawancara keluarga korban, lalu akhirnya menumpahkan kekselan dengan bercuit ria di lini masa, kita yang bisa duduk di depan layar kaca, saat merasa jengah karena stasiun tivi tidak memblurkan jasad dari korban Air Asia, akhirnya rame rame saling cuat ciut di medsos dan ramelah semua.
Pernahkah kita paling tidak dalam gumam kecil berkata lirih, terima kasih Basarnas, apakah kita berpikir, mereka yang bertugas mencari dan memberi pertolongan adalah manusia biasa, manusia yang punya daya tubuh terbatas, terkadang bekerja ekstra keras melebihi kita kita yang cuma bisa menonton dan terkadang malah mengirimkan meme yang tak bertanggung jawab dan seringkali melukai keluarga korban,
Seharusnya kita malu dengan kesigapan kerja para punggawa Basarnas, mereka adalah ujung tombak pencarian dari semua bencana yang terjadi di negeri ini, mereka bahkan bertaruh dengan nyawanya sendiri demi menolong orang lain, dan merekalah sebenarnya pahlawan bagi kita semua, walau mungkin mereka tak hendak di sebut pahlawan.
Jalan panjang Basarnas di mulai di dekade tujuh puluhan, saat keputusan presiden Nomor 11 Tahun 1972 tentang Badan SAR Indonesia atau Basari, dalam perkembangannya, beberapa kali terjadi perubahan perubahan, pada tahun 1998 struktur Basarnas mengalami perbaikan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 80 tahun 1998, kemudian di perkuat dengan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2007, bahwa Basarnas berada langsung dalam tanggung jawabnya kepada presiden.
Dan Undang Undang Nomor 29 Tahun 2014 yang dikeluarkan pada tanggal 16 September 2014 Tentang Pencarian dan pertolongan disahkan komisi V DPR RI. Tugas Basarnas sangatlah mulia, dan terkadang kita melupakan jasa jasa para punggawa Basarnas yang tersebar di 12 kantor SAR kelas A, 22 kantor SAR kelas B dan 60Â Pos SAR yang tersebar di hampir semua provinsi di tanah air.
Kini Basarnas sedang disibukan dengan tragedi jatuhnya pesawat Air Asia di sekitar lautan di daerah Kalimantan, semoga para punggawa Basarnas tetap di jaga kesehatannya, ditabahkan dalam setiap tugas yang diembannya, melihat betapa hebatnya mereka bekerja, saya mengucapkan salut yang sebesar besarnya kepada mereka, beruntung kita punya badan SAR sekuat para punggawa Basarnas, semoga kerja keras mereka diberkahi ALLAH SWT.
