Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Poros Indonesia Raya, Bisa Apa?

19 April 2014   14:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:29 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Dewan Syuro Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais saat menghadiri Konferensi Bersatu untuk menangkan Islam di Cikini, Jakarta, Kamis (17/4). (Antara/M.Agung Rajasa)

[caption id="" align="alignnone" width="465" caption="Amien Rais,menggagas Poros Indonesia Raya(sumber photo:www.republika.com)"][/caption] Pertemuan Cikini yang dihadiri petinggi partai berbasis massa Islam ternyata mampu membawa pandangan ,baru tentang siapa calon presiden untuk lima tahun ke depan.Prof.DR.H.Amien Rais yang juga mantan ketua MPR periode 1999-2004 menggagas alternatif poros,karena  selama ini figur capres tertumbuk kepada sosok Jokowi,Prabowo serta Aburizal Bakrie.Amien Raias yang kita kenal sebagai tokoh reformis tampaknya mulai turun gunung. Pasca pemilu,walau belum di ketahui siapa pemenang versi KPU,namun dari gambaran qiuck count,tergambar sudah suara suara rakyat yang memilih di tanggal 9 April lalu,PDIP memang pemenang pemilu namun pada akhirnya mereka pun tak melenggang mulus untuk mencalonkan capresnya seorang diri,suara banteng bermoncong putih ini nampaknya terpaku di titik 19%,maka mereka pun menggandeng partai lain dan Nasdem pun menjadi pilihannya. Kemarin PPP pun mulai bergandengan tangan dengan Gerindra,sedangkan Golkar sepertinya sedang menunggu waktu untuk meminang siapa siapa saja yang mau bergabung dengan partai berlambang pohon beringin.Nah kekuataan partai Islam atau yang mempunyai basis massa Islam,kini memformulasikan poros Indonesia Raya,seefektif apakah mereka nantinya,kita tunggu kuda kuda mereka. Hitung hitungan Poros Indonesia Raya adalah mengumpulkan suara partai Islam yang rata rata dikisaran 7 hingga 9 persen suara,namun apakah PKB juga telah menentukan sikap patut kita tunggu,dalam poros tenggah di pemilu 1999,memang Amien Rais mampu mengantarkan Gus Dur ke kursi kepresidenan namun akhirnya Gus Dur pun lengser juga,ini adalah sejarah yang semua orang tahu. Bisakah suara poros Indonesia raya ini berbicara banyak,atau memang malah tak bisa apa apa? Politik memang selalu mengambil jalan yang kadang tak terpikirkan oleh nalar,namun yang jelas apapun jenis porosnya jangan sampai kepentingan rakyat yang terabaikan. Semoga para elite politik bisa memahami,siapapun pemimpinnya yang penting rakyat hidup sejahtera,dan hidup tenang serta keamanan pun terjamin,kita tunggu episode menjelang pilpres,ya nampaknya rakyat masih menunggu,salam Indonesia Raya tanpa mencantumkan poros tentunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun