Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi Dihantar Rinai Gerimis

15 April 2016   07:14 Diperbarui: 15 April 2016   07:25 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Percik air terus berguguran di batas waktu

Angin pun bernyanyi lirih saat kelam masih menyapa

Beberapa anak manusia bersiap dalam sunyi

Entah apa yang di cari wahai insan?

Raungan mesin memecah pagi

Di antara ribuan jarum air yang jatuh bergelombang

Ah abaikan mata yang sedikit mengantuk

Saatnya berbagi peran di jalanan

Rinai gerimis mengantar mereka menuju tempat di maksud

Kerlip lampu jalanan mengantar mimpi

Entah sampai kapan ini terjadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun