Â
Meski mendung menggayuti langit Jakarta pada tanggal 6 Februari 2016 namun pergerakan buruh yang mengadakan aksi terus berdatangan, seputaran Monas lalu lintas ramai dengan datangnya beberapa bis dari massa aksi. Kibaran bendera warna warni seakan menegaskan kembali bahwa buruh akan tetap turun ke jalan bila pemerintah masih saja memberlakukan aturan diskriminatif.
Salah satu isue dari aksi hari Senin lalu adalah agar pemerintah tetap mewaspadai serbuan Tenaga Kerja Asing illegal. Dalam beberapa bulan terakhir isue 10 juta tenaga kerja asing terkhusus adalah TKA Tiongkok santer terdengar, bagai mana pun hal hal ini sepatutnya tetap di waspadai karena dengan serbuan TKA illegal akan mempersempit ruang untuk pekerja pribumi merasakan pekerjaan di tanah sendiri.
Dalam orasinya Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Ir Said Iqbal menyatakan bahwa aksi yang di selenggarakan kali ini serentak di 20 Provinsi yang di Indonesia dengan tuntutan yakni menolak PP 78/2015, buruh menolak upah murah, turunkan harga, menolak sistem kerja kontrak atau outsourcing, menuntut pemerintah agar bertindak tegas dengan hadirnya TKA illegal.
Massa aksi berkumpul di dekat patung kuda dan selanjutnya menuju istana negara, aksi buruh berlangsung damai dengan pengawalan Garda Metal FSPMI dan juga Brigade Aksi Aspek Indonesia, semoga apa yang menjadi agenda aksi bisa teralisasikan, hidup buruh!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI