Akhir akhir ini berita tentang orang melakukan bunuh diri seolah menjadi buah bibir,bunuh diri adalah salah satu peristiwa yang tragis dan tentu saja memilukan,seseorang pada akhirnya mengakhiri hidupnya dengan berbagai alasan,biasanya orang yang melakukan bunuh diri,menyimpan catatan kenapa ia melakukan hal tersebut,bisa jadi ia melakukan hal tersebut dikarenakan berbagai faktor,ada faktor ekonomi,kesehatan yang tak kunjung membaik hingga kasus asmara,dan hal ini sungguh hal yang menyesakan dada kita,kenapa ini bisa terjadi di lingkungan kita?
Korban bunuh diri di Pekalongan(Sumber photo:tribunjateng.com/Hermawan Endra) Dan monopoli bunuh diri bukan semata milik orang orang dewas,anak anak pun banyak diberitakan melakukan perbuatan zholim ini,masih ingat khan kisah seorang anak SD di daerah Jawa Barat yang melakukan upaya bunuh diri karena malu tak bisa membayar uang prakarya di sekolahnya,ia pun melakukan upaya bunuh diri,untunglah nyawanya tertolong namun kondisinya pun tak sebaik dulu. Fenomena bunuh diri selalu mencuat jika diiringi dengan sistem persaingan yang kuat,jika dia tak memiliki mental baja maka kemungkinan besar ia terjerumus ke lubang kenekatan yang semu dan lari dari masalah,jalan satu satunya adalah bunuh diri,itu pula yang dilakukan seorang pria yang nekad menjatuhkan diri dari ketinggian lantai ITC Depok beberapa hari yang lalu,sungguh akhir hidup yang tentunya membuat sedih keluarga yang ditinggalkannya. Sebenarnya agama pun melarang keras upaya bunuh diri ini,nyawa dan kehidupan adalah urusan Yang Maha Kuasa,ALLAH SWT,mengapa kita harus merebutnya,dan inilah yang harusnya menjadi warning bagi kita semua,semoga kita terlindung dari hal hal yang menghinakan ini,semoga kita dikuatkan oleh Sang Maha Kuat,karena DIA lah yang maha tahu akan kemampuan kita. Kalau sudah terjadi mungkin penyesalan adalah rona yang dihadapi oleh kerabat yang ditinggalkan,semoga pagi ini para Kompasianer diberi ketabahan untuk menjalani hidup,mungkin kita punya hutang,mungkin kita mempunyai penyakit,atau bisa saja hari ini kita diputuskan asmara oleh seseorang yang sangat kita sayangi dan cintai,namun itu bukanlah jalan akhir dari segalanya,saat kita merasa sakit,saat itulah kiya meyakini kita akan berdiri walau mungkin tertatih. Ya,bunuh diri sedini mungkin harus kita hindari,kita adalah manusia yang beragama,dan tentu saja semua itu ada jalan keluarnya,Ina maal yusri yusro,bahwa sesunggunnya di balik kesusahan di situlah ada kemudahan,selamat pagi dan kita kuatkan dalam hati,sesusah apapun derita hidup jangan sampai kita melakukan hal ini, Bunuh Diri?NGGAK BANGET!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H