Mereka berempat hadir mengisi kekosongan akan arti idola yang sebenarnya,wong cilik sudah kadung muak dengan orang orang yang menjabat di stu daerah yang benar benar menjadi pelayan warga,yang mau mendengar jeritan warganya tanpa malu untuk berdiri di depan tanpa harus dengan sorot kamera yang justru malah membuatnya merasa nggak enak.Namun kebanyakan pejabat di negeri ini berharap di ekpos dengan besar besaran agar namanya di sebut sebagai pejabat humanis,pro rakyat dan sering blusukan.
Indonesia punya 33 gubernur dan ratusan walikotaatau bupati,namun yang mengerucut adalah 4 nama yang menjadi judul tulisan ane,katanya sih mereka pemimpin hebat di daerahnya masing masing,dengan segala visi yang dimiliki perlahan lahan daerah yang mereka pimpin menjelma menjadi daerah yang 'friendly' dan warganya betah tinggal disana,walau saya juga sangsi apakah saya mampu hidup di Jakarta yang masih saja macet,banjir dan sampah yang tak kunjung bisa diselesaikan.
Semua pejabat yang terpilih belum tentu juga mau benar benar membangun darahnya dengan hati,dengan ongkos politik yang benar benar mahal,tentu saja sebagai orang yang nggak mau merugi,pasti saja pikiran pertama adalah bagaimana mengembalikan modal tersebut,sederhananya kalau sudah jadi pasti ada celah celah yang bisa dimanfaatkan untuk membayar hutang politik itu bukan?Dan secara kasat mata akhirnya para pejabat itu ditangkap KPK dengan berbagai tuduhan yang bermuara ke urusan tilep menilep.
Jika di Indonesia punya walikota,bupati dan gubernur yang banyak,kenapa cuma ada yang disebut cuma segelintir saja,kemana yang lain,sebagai gambaran saja,saya tinggal di kabupaten Bekasi,punya bupati perempuan,tapi kok iya sih nggak pernah di colek media,mungkin bupati Bekasi yang kami cintai kurang seksi sebagai sumber berita,adakah dalam 24 jam kehidupannya tak memikirkan rakyat di kabupaten Bekasi?
Dan saya berasal dari daerah Kabupaten Kuningan Jawa Barat,malah saya baru tahu juga ternyata Bupati Kuningan perempuan juga tapi kok iya nggak kedengaran juga berita hebatnya membangun Kuningan misalnya.
Jika hanya empat nama saja yang populer karena mereka memimpin daerah masing masing dengan cara berbeda,tentu saja ini menjadi pertanyaan yang menggelitik,ngapain saja para pejabat daerah?benarkah mereka bersungguh sungguh bekerja?Ataukah media malah membesar besarkan keempatnya padalah kinerja mereka sebenarnya biasa biasa saja,atau sayanya yang kuper dan tak tahu banyak tentang kiprah ratusan pejabat daerah yang mungkin saja tak terpantau mata saya dan tentu saja mata Najwa misalnya.
Kalau cuma segelintir pejabat yang benar benar bekerja,rakyatlah yang sesungguhnya merugi,andai semua pejabat bekerja seperti Bu Risma,andai semua walikota bersinergi positif seperti Pak Ridwan Kamil tentu saja negeri ini akan lebih dinamis,atau andai saja gubernur Jakarta berkiprah positif diikuti dengan kinerja yang super dari para gubernur lainnya,nggak menunggu lama tentunya Indonesia akan bangkit dan maju dengan segera.
Sesungguhnya kami pun rindu pemimpin yang hebat,yang mampu mengolah potensi daerahnya untuk kemakmuran daerah yang dipimpinnya,dinikmati oleh wong cilik seperti kita kita ini,meminjam istilah Pakde Kartono,cukup makan dengan sayur,ikan,daging setiap hari secara cukup,tak ada lagi rakyat makan nasi aking dengan berbumbu garam,sedangkan pejabatnya makan dengan aneka rupa lauk yang menggiurkan.
Semoga kita akan lebih banyak melihat kerja para bupati,walikota dan gubernur lebih hebat lagi,melebihi apa yang dilakukan Bu Risma,Pak Ridwan Kamil atau Jokowi Ahok,pesan saya untuk Bupati Bekasi,ayo Bu Neneng Yassin kami pun siap membantu ibu agar kabupaten Bekasi di segani,dijadikan contoh daerah lainnya sebagai kabupaten terdepan mensejahterakan rakyatnya,entah itu kesehatnnya,air bersihnya,jalan jalannya yang tidak berlubang,dan semua kebaikan yang bisa menjadi contoh bagi daerah lain,semangat terus ibu Bupati kabupaten Bekasi,ganbate!