Indonesia adalah negara yang memiliki jiwa patriotisme tinggi,di tahun 1945 saat Indonesia baru saja merdeka,penjajah Belanda mencoba lagi untuk menguasai negeri sepotong surga ini,namun perlawanan terus digelorakan oleh pejuang pejuang bangsa Indonesia,mereka adalah para pemberani di zamannya,mereka muda,kuat dan juga trengginas,tanpa ragu mereka mengangkat senjata demi tegaknya kalimat merdeka dilangit nusantara,Indonesia.
69 tahun berselang,Indonesia telah merdeka,namun yang menjadi sebuah pertanyaan lanjutan,sudah sejahterakah para veteran perang yang pernah memanggul senjata itu?Dalam beberapa kesempatan,televisi nasional banyak meliput betapa sahajanya kehidupan mereka di usianya yang sudah lanjut,sepuh,sakit sakitan dan terkadang untuk sekedar memiliki rumah,mereka pun tak mampu,padahal jasa mereka ta terbantahkan.
Ada satu hal yang menjadi pelajaran penting bagi saya,mungkin beberapa tahun kemudian,saya pun akan menua,pensiun,dan tubuh pun akan tak sekuat hari ini,inilah pentingnya kita merencanakan keuangan di masa depan,pilihan terbaik adalah memegang polis asuransi,banyak perusahaan asuransi di negeri ini,salah satu yang kita kenal adalah Sun Life,sebuah perusahaan asuransi yang didirikan tahun 1865,dengan kantor pusat di Kanada dan kantor regional berada di Hongkong,Sun Life hadir di Indonesia pada tahun 1995.
Dalam perjalannya Sun Life memberikan bukti prestasi dalam rentang waktu hampir dua dekade,beragam pilihan produk asuransi di tawarkan,salah satunya adalah Term Life dengan memberikan keleluasaan memilih pembayaran premi. Memberikan 100% uang pertanggung jawaban apabila tertanggung meninggal dalam masa asuransi.
Dewasa adalah pilihan,namun tua adalah keniscayaan,begitulah pepatah mengatakan,usia akan terus bertambah dan pilihan kita adalah hal yang menentukan langkah hidup selanjutnya,memang kehidupan adalah milik sang maha Khalik,namun sebagai makhluk sosial,manusia senantiasa belajar agar kehidupannya lebih baik lagi,rezeki memang dihamparkan di muka bumi ini,namun bukan berarti kita bertopang dagu menunggu rezeki datang dari langit.
Dibutuhkan kerja keras agar kita mampu meraih pintu pintu rezeki,apapun profesinya dan yang terpenting adalah mendapatkan rezeki dengan cara yang halal da barokan,entah itu profesinya sebagai pengacara,pegawai negeri sipil,buruh pabrik atau jenis profesi lain,akan lebih berharga jika gaji yang kita,mereka,saya,dan anda bisa tersimpan dengan aman,dan saat memasuki usia pensiun,apa yang kita simpan akan memberikan dampak aman karena kita mempunyai sejumlah uang yang bisa kita pergunakan.
Terkadang kita lupa,bahkan ada adigium bahwa muda foya foya,padahal jika hidup boros di masa muda,dapat dipastikan di usia tuanya pun akan mengalami kesulitan finansial,inilah yang harus kita renungkan.Kita ingin merayakan kehidupan masa kini,namun jauh lebih penting adalah merancang keuangan untuk masa yang akan datang.
Karena masa depan adalah keniscayaan bagi setiap insan,belajar dari kehidupan lansia,terutama para veteran RI,semoga kehidupan para pejuang ini pun semakin diperhatikan oleh pemerintah,saya meyakini bahwa mereka berjuang tanpa pamrih karena harga kemerdekaan begitu mulia yang tak bisa di tukar dengan berjuta permata.Namun adalah sebuah kenyataan bahwa banyak sekali lansia yang dulunya adalah para pejuang,mengalami keprihatinan dimasa kini,semoga negara lebih memperhatikan hal ini.
Dengan mempergunakan uang kita,lalu menginvestasikannya dalam bentuk pembayaran asuransi adalah hal yang cerdas,karena kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi kepada diri kita,anak anak kita ataupun anggota keluarga kita,semoga apa yang kita lakukan hari ini adalah kebaikan bagi hidup kita di masa yang akan datang,sudah saatnya kita untuk memikirkan kesejahteraan di usia pensiun nanti.Semoga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H