Dalam era kekinian banyak merebak keluhan yang merasa terjebak sebagai generasi sandwich, selain membiayai diri sendiri, generasi sandwich merasakan harus "membiayai" orang tua dalam kesehariannya. Mereka yang merasa terperangkap dalam sandwich generation menggunakan penghasilannya untuk menghidupi generasi di atasnya atau para orang tua.
Menarik untuk menyimak pembahasan bab ke tiga puluh dari kitab Tanqihul Qoul dalam kajian pekanan masjid Nurul Huda yang diasuh oleh Ustad Nurjali S.Pd.I, kali ini pembahasan tentang pentingnya "birrul walidain" yakni sikap atau berbakti kepada orang tua.
"Perlu diketahui bahwa orang yang berjasa besar dalam kehidupan seseorang, adalah peran orang tua," imbuh Ustad Nurjali S.Pd.I ketika membuka kajian.
Kebaikan kebaikan yang saat ini kita lakukan, salah satu sebabnya merupakan didikan budi pekerti serta akhlak yang diajarkan orang tua. Konsep mengamalkan birrul walidain merupakan amalan yang luar biasa. Selayaknya seorang anak, terutama anak anak yang dibesarkan dalam ajaran Islam, patut memperhatikan hal ini.
Berbakti kepada orang tua tidak terhalang, meski kedua orang tua telah meninggal dunia, saat mereka telah meninggal, seorang anak semestinya memahami birrul walidain atau tetap berbakti meski telah berbeda alam.
Terlebih bila orang tua masih hidup, peluang berbuat kebaikan terhadap mereka, sangatlah besar. Berbakti kepada orang tua tidak melulu tentang pemenuhan yang bersifat materi atau pun kebendaan.Bahkan perilaku yang baik, atau juga menjaga sikap dengan amalan yang sholeh, merupakan bentuk berbakti kepada orang tua.
Jika saat ini merasa letih karena mengurus orang tua, apa lagi mereka yang usianya telah lanjut. Merasa terbebani karena menanggung biaya hidup mereka, renungkanlah kembali bahwa Allah memberikan satu peristiwa yang terjadi adalah ada pelajaran dan hikmahnya.
"Masih banyak hal hal yang menggembirakan, yang bisa kita lakukan untuk menyenangkan orang tua.Kalau itu bisa dilakukan, lakukan dengan sepenuh hati," nasehat Ustad Nurjali S.Pd.I.
Dalam nukilan kitab Al Mauizatul Rosuliah bagian ke lima belas, disebutkan perbuatan perbuatan anak yang masih hidup, diperlihatkan oleh Allah SWT kepada orang tua yang telah tiada.Jika perbuatan baik, akan membuat orang tua bergembira,sebaliknya jika si anak berbuat keburukan, orang tua merasa bersedih.
Mumpung masih diberi kesempatan, selagi bisa membuat yang terbaik maka lakukanlah untuk orang tua yang kita cintai. Sebenarnya banyak orang tua tak berharap pamrih kepada anaknya, asal anaknya bahagia justru orang tua akan turut bersuka cita.
