Air Mata Mbak Ruroh, Harunya Nguber Piala Uber

Saat ini Gregoria Mariska Tunjung Cahyaningsih adalah tunggal putri nomor satu di Indonesia, perempuan kelahiran 11 Agustus 1999 di Wonogiri, yang kerap di sapa Jorji atau juga Mbak Ruroh, merupakan panutan bagi junior juniornya.

Ratusan pertandingan telah Jorji lakukan, ada tangis, ada tawa dan juga antara kemenangan serta kekalahan silih berganti. Pemain yang berasal dari klub Mutiara Cardinal Bandung, merupakan sosok penting di tim Piala Uber Indonesia 2024.

Setelah menanti empat belas tahun, akhirnya tim Uber Indonesia mampu menggapai babak semi final kembali. Kombinasi pemain junior senior, dengan racikan yang tepat dalam pemilihan komposisi pemain, tim Uber Indonesia menghentikan perlawanan Thailand.

Di tunggal pertama, tumpuan harapan berada di pundak Gregoria Mariska Tunjung, lawan yang dihadapi adalah andalan Thailand,Ratchanok Intanon, pemain yang belum bisa di kalahkan Jorji. Namun dengan penampilan menawan, tunggal putri dari Indonesia melumpuhkan Intanon dengan dua set langsung, 22-20,22-18.

Kemudian ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadanthi memperbesar keunggulan Indonesia menjadi 2-0, setelah mengkandaskan perlawanan Jongkolphan Kititharukal/Rawinda Prajongjai juga dengan dua set langsung 21-14,21-14.

Bikin deg degan adalah ketika berada di partai ketiga, tunggal putri kedua Indonesia, Ester Nurumi Tri Wardoyo, putri ketiga Bapak Wardoyo ini bikin pecinta bulu tangkis tanah air senam jantung, jika menang berarti Indonesia menuju semi final.

Di set pertama Ester Nurumi Tri Wardoyo harus mengakui kehebatan Supanida Kathethong dengan angka 21-19, namun di dua set berikutnya Ester mampu mendulang kemenangan dengan skor 21-19,21-19, hasil ini menyegel kemenangan bagi Indonesia dan meraih tiket semi final.

Tak ada selebrasi berlebihan dari pemain Indonesia, namun terlihat Mbak Ruroh bangga dengan kemenangan Ester Tri Wardoyo, mata pemain tunggal pertama itu berkaca kaca, ada keharuan yang tak bisa di lukiskan kata kata, akhirnya Indonesia menjejak kembali tahta semi final setelah menunggu 14 tahun.

Air mata Mbak Ruroh menjadi satu bukti bahwa, tim Uber Indonesia masih ada. Di tengah seret dan pacekliknya prestasi tim Uber Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, akhirnya di Chengdu,Tiongkok, tim Uber Indonesia bisa menembus empat besar.