Gema takbir terdengar di masjid Nurul Huda, pertanda berakhirnya bulan Ramadan, berada di rumah karuhun, rumah tempat berkumpul ketika Lebaran telah tiba, sebulan berpuasa, teringat kembali setahun yang lalu. Suara bedug di pukul bertalu talu mengiringi syahdunya takbiran.
Berkumpul di ruang tengah, kasur telah terhampar, belum menuju peraduan,saatnya bermain main dahulu, menikmati serunya malam dengan bermain games, adalah ponakan penulis yang mempunyai ide bermain tebak tebakan, mulai dari ibu kota provinsi, ibu kota negara negara di dunia, hingga perkalian.
Rata rata bocah yang masih pelajar SD,SMP, SMA dan ada juga yang kuliah, ikutan games tersebut, setiap jawaban yang benar akan diganjar dengan duit dengan nominal seribu hingga lima ribu, tergantung pertanyaannya, sulit atau gampang.
Akhirnya adu cerdas cermat di mulai, tentu saja yang paling banyak meraup duit, adalah bocah yang lebih tahu pengetahuan umumnya sehingga duit pun terkumpul,namanya juga lucu lucuan, tak ada pemenang, semua kebagian fulus, semua senang.
Usai main tebak tebakan, ada games seru,sebenarnya games ini nyontek dari tayangan di youtube,gamesnya adalah menggelindingkan botol yang ada airnya, dari jarak yang telah ditentukan, botol harus tepat menuju bidikan yang ada duitnya.
Yang paling dekat nominalnya lebih rendah, semakin jauh maka nilai nominal yang di dapat makin tinggi. Bersiap mensejajarkan lembar demi lembar rupiah, tentu saja yang menjadi incaran adalah gambar pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai, yang berwarna biru.
Namun ternyata menggelindingkan botol ke arah uang yang di tuju tak semudah dibayangkan, selain itu keramik lantai yang tak rata membuat laju botol tidak bisa diprediksi, games yang bener bener bikin gemes. Bukan tentang berapa rupiah yang akan didapat, namun ini tentang seru seruan di malam takbiran.
Ada yang bersorak senang ketika dapat sepuluh ribuan, ada yang cemberut ketika hanya mampu mendulang kepingan logam. Untuk bisa meraih duit gocapan atau lima puluh ribu ternyata susah juga gaes.
Peserta yang ikutan harus sabar mendapat giliran, eit jangan salah saya pun ikutan dong, sambil ngarep memboyong duit gocap, lumayan kan kalau dapat, buat beli bakso Ua Idah. Namun memang bukan rezekinya, malah botolnya menyapa bidang kosong, waduh meleset terus.