"Asolelo berangkat."
"Ashiap boskyu."
Bagas terlihat girang, akhirnya bisa kembali mengeluarkan alat pancing kebanggaannya, kali ini jangan kalah lagi dengan Radit yang kemaren mendapat ikan banyak di Pangaduan.
"Kita mancingnya di Kedung sebelah selatan jembatan ya, mudah mudahan ikannya lebih banyak dari Pangaduan," ajak Gopar.
Radit,Tolib dan Bagas menyetujui usulan Gopar, untuk menuju Kedung harus menuruni gawir, ini juga seru karena butuh keberanian menuruni gawir setinggi tiga atau empat meteran, menuruni gawir paling enak dengan cara perosotan dengan salumpit awi.
Bagas sudah bersiap  didepan teras rumah, tak sabar rasanya menunggu ketiga temannya, iseng iseng Bagas merapihkan pancingnya, ketika ia sedang asyik dengan pancing, ketiga temannya malah datang tanpa diketahui.
"Mentang mentang pancingnya keren, di gosok terus," kelakar Gopar.
Bagas terkejut mendengar teman temannya datang,ia pun tersipu ketika di goda Gopar. Sudah lengkap semua, mereka pun menuju kedung disebelah selatan jembatan, tak lupa membawa salumpit awi untuk persiapan menuruni gawir.
Dari gawir terlihat aliran Cipager, petak petak sawah, Pesantren Pembangunan Mandirancan dan juga hilir mudik motor dan mobil di jalan.Tentu juga indahnya Gunung Ciremai. Matahari sore yang tak bersinar garang, menambah indahnya suasana Desa Rajawetan.
"My Trip My Adventure!"
Setelah berteriak ala ala presenter petualangan di tivi, berempat langsung meluncurkan diri dengan salumpit awi, mereka berteriak kegirangan dan tertawa senang setelah  berada di bawah.Kemudian mereka melanjutkan berjalan ke arah Kedung atau ada juga sebagian menyebutnya Leuwi.