Akhirnya helatan Australia Open usai,Korea Selatan dan China berbagi gelar dua juara,sisanya diraih oleh Amerika Serikat, setelah Beiwen Zhang meraih kampiun dengan mengalahkan Kim Ga Eun dengan permainan tiga set. Korea meraih titel juara ganda putri dan putra, China mendulang juara dari sektor tunggal putra dan ganda campuran.
Berangkat ramai-ramai, malah pulangnya cepat cepat, mungkin itu gambaran perjuangan pemain bulu tangkis Indonesia saat mencicipi ajang turnamen BWF World Tour Super 500. Menerjunkan tiga tunggal putra, tiga tunggal putri, dua ganda putri, enam ganda putra serta lima ganda campuran.
Tak serta merta pasukan merah putih berjaya di arena. Sempat memupuk harapan ketika tiga belas wakil Indonesia di babak 16 besar, namun hanya empat wakil merah putih yang mampu menjejak babak perempat final. Sektor tunggal putra, sektor ganda putra serta ganda campuran.
Tentang kita ada Anthony Sinisuka Ginting, namun ternyata singelar kebanggaan Indonesia harus takluk tiga set ketika berhadapan dengan Prannoy Haseena Sunil Kumar,21-16,17-21,14-21. Di sektor ganda campuran nasib kurang beruntung dialami oleh Rinov Rivaldy/Pitha Mentari, harapan menuju semi final digagalkan pemain yang melalui babak kualifikasi.
Chen Xing/Chen Fang Hui mampu mempecundangi Rinov/Pitha dengan dua set langsung,21-16,21-16,alhasil atlet pelatnas Cipayung gagal menuju semi final. Nasib apes di alami ganda putra Pramudya Kusuma Wardana/Yeremia Rambitan, berhadapan dengan unggulan tiga, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, malah kalah telak dengan skor 6-21,16-21.
Satu satunya harapan datang dari ganda nomor satu dunia,sekaligus unggulan pertama, Fajar Alfian/Muhamad Rian Ardianto, namun ini pun asa yang pupus bagi pecinta bulu tangkis.Set pertama,pasangan Korea Selatan  unggul 21-16, set kedua  Fajri seolah memberikan jawaban, bahwa mereka tak mudah dikalahkan begitu saja, alhasil Kang Min Yuk/Seo Sung Jae yang merupakan unggulan enam, menyerah 21-15.
Namun sayangnya ketika di set ketiga,pasangan terbaik tanah air seakan kehilangan momentum dan dipaksa bertekuk lutut dengan skor 21-14. Praktis semua pemain Indonesia tak bisa menjadi sobat weekend, terhenti di babak perempat final. Dari lima turnamen yang terakhir di ikuti pasukan Cipayung, Indonesia hanya mampu meraih satu gelar di Taipei Open.
Ini menjadi peringatan keras bagi pengurus PBSI,staf kepelatihan serta para atlet, tak melulu berlindung dengan slogan"come back stronger" atau "tetap semangat" bila pemain kita kalah. Dua pekan mendatang ada turnamen penuh gengsi yakni Kejuaraan Dunia BWF 2023 yang akan dihelat pada tanggal 21-27 2023 di Kopenhagen,Denmark.
Kejuaraan dengan level 1000 di pastikan akan dihadiri para pemain unggulan, tentu saja perjalanan menuju Paris 2024 semakin sengit. Bila para pebulu tangkis Indonesia selalu rontok di babak babak awal turnamen, ini menjadi sinyal bahaya. Seperti ganda putra, beberapa tahun lalu, ganda putra selalu menjadi momok yang menakutkan, namun saat ini, malah sebaliknya, yuk bangkit bulu tangkis Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H