Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ke Stasiun Bandung Aku Akan Kembali

29 Juli 2023   12:52 Diperbarui: 29 Juli 2023   12:54 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah prasasti terpasang sebagai penanda dibangunnya stasiun Bandung (sumber gambar: dokpri)

Berada di stasiun Bandung serasa piknik ke lorong masa lalu dengan menyusuri megahnya tampilan zaman kolonialiseme  namun juga mengecap fasilitas modern.Jangan takut kelaparan juga ya di sini, karena berderet gerai gerai siap saji, atau mau oleh oleh khas Bandung juga ada lho. Memang untuk urusan keperluan penumpang, stasiun Bandung juara deh!

Bukti Sejarah 16 Mei 1884

Sebuah prasasti terpasang sebagai penanda dibangunnya stasiun Bandung (sumber gambar: dokpri)
Sebuah prasasti terpasang sebagai penanda dibangunnya stasiun Bandung (sumber gambar: dokpri)


Berdasar Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 19/2009, merupakan Bangunan Cagar Budaya. Wajar sih bila stasiun Bandung itu adalah stasiun bersejarah, Belanda merasa perlu membangun stasiun di Bandung setelah melakukan pembangunan jalur kereta Batavia-Bandung via Buitenzorg-Bandoeng-Tjitjalengka tahun 1884.

Tahun 1898 jalur Batavia-Krawang selesai dibangun sepanjang 63 km. Tahun 1900 jalur rel Krawang-Padalarang dibangun, sehingga stasiun Bandung dapat dilalui melalui jalur Bogor dan juga Karawang. Hingga saat ini, jalur jalur kereta baik yang dibangun pihak swasta maupun pemerintahan kolonial Belanda masih digunakan.

Bersua Lokomotif Uap Jadul

Lokomotif buatan Jerman, kini menghiasi halaman stasiun Bandung (sumber gambar: dokpri)
Lokomotif buatan Jerman, kini menghiasi halaman stasiun Bandung (sumber gambar: dokpri)


Perjalanan sejarah kereta api di Indonesia, tidak terlepas dari kisah penjajahan Belanda di Nusantara. Keberadaan kereta api pertama di dunia hadir pada tahun 1804, sedangkan kereta api pertama di Indonesi, di mulai tahun 1864. Teknologi perkeretaapian di dunia "hanya" berselisih enam dekade, kehadiran kereta api di Hindia Belanda saat itu, lebih kepada manfaat dan  kepentingan penjajah.

Kereta tanpa lokomotif tentu tak berarti apa apa, nah di stasiun Bandung, ada lho lokomotif tua dengan registrasi TC 10.08, bila penumpang masuk atau keluar dari pintu selatan stasiun. Terlihat sebuah kepala lokomotif jadul. Konon jenis lokomotif ini hanya 15 buah di Indonesia. Zaman baheula, lokomotif ini memiliki kecepatan 25 km/jam,bahan bakarnya menggunakan kayu jati. Berat lokomotif ini mencapai 12,7 ton.

Dahulu lokomotif TC10 milik perusahaan Staat Spoorwegen, lokomotif uap ini buatan pabrik Hartmann dari Jerman. Hingga saat ini lokomotif TC 10 masih ada tiga di tanah air, yakni TC 10.08 yang berada pelataran stasiun Bandung, TC 10.11 berada di Taman Mini Indonesia Indah serta TC 10.15 yang menghuni Balai Yasa Manggarai.

Banyak dari penumpang di stasiun Bandung menyempatkan selfie ataupun sengaja berpoto bareng dengan lokomotif antik ini, dibalik pagar pembatas, lokomotif kuno ini memang terlihat keren dan vibesnya seperti era kolonialisme.  Ternyata stasiun Bandung mempunyai koleksi lokomotif yang usianya lebih dari satu abad.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun